Nah, itu mungkin bakat dari sana, waktu muda saja sudah genit menasihati orang, padahal sedang  bawa golok, tidak heran sampai saat ini menulis juga ada bau-bau nasihatnya. Jadi jangan menyalahkan saya, ini yang namanya bakat. Barangkali.
Sejak itu, ada perubahan yang signifikan. Yang tadinya mentang-mentang sekarang malah rajin dan menjadi penggerak bagi yang lain. Sejujurnya saya tidak pakai jimat apa-apa untuk meluluhkan hatinya.Â
Andai Saya Karena Kesal dan Menegur Secara LangsungÂ
Setiap manusia punya ego yang harus dijaga. Andaikan karena sudah tak tahan dan kesal, saya waktu  itu langsung menegur karyawan ini di depan teman-temannya. Apa yang akan terjadi?
Saya yakin, spontan ia pasti akan melakukan perlawanan. Egonya pasti  terganggu rasa nyamannya. Mungkin bisa saja saya langsung dibacok. Urusan penjara belakangan. Nanti baru dipikirkan. Umumnya seperti ini yang terjadi, bukan?Â
Jadi, saya memanggilnya dan hanya bicara berdua dengannya tanpa golok yang  harus bicara sehingga terjadi pertumpahan darah. Seram, kan?Â
Ibarat menaklukkan kekerasan dengan kelembutan yang ada hasilnya kedamaian. Bila sama-sama keras yang pasti memunculkan kekacauan.Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI