Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Boleh Susah, tetapi Jangan Tidak Dapat Dipercaya

16 November 2020   12:19 Diperbarui: 16 November 2020   12:35 929
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: milik pribadi

Orang lain menghina saya, mungkin saya masih bisa diam. Namun bila ada yang menghina Ibu pasti saya tak akan terima. Karena Ibu tidak layak ada yang menghina.

 

Mengajar Melalui Dongeng 

Di masa kecil hidup di kampung menjelang senja kami sudah berkumpul di kamar dengan penerangan pelita. Jangan bicara televisi, radio pun takada. Tidak ada hiburan sama sekali. Hanya sunyi. 

Beruntunglah saya masih memiliki Ibu yang pandai mendongeng. Boleh dibilang hampir tiap malam menjelang tidur Ibu akan mendongeng. Saya tak bosan walau ada dongeng yang diulang-ulang. 

Secara tidak langsung melalui dongeng-dongeng itu  Ibu telah mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan. 

Karena dalam setiap dongeng pasti ada nilainya. Tentang keberanian, kejujuran, kesetiaan dan masih banyak lagi. Kadang juga beliau menyelingi dengan dongeng yang mengundang tawa. Saya sungguh merasa teehibur. 

Memang semua dongeng yang pernah saya dengar semasa kecil sudah banyak yang lupa, tetapi makna ceritanya masih ada yang tertanam sampai saat ini. 

Gambar: milik pribadi
Gambar: milik pribadi
Tanpa Pilih Kasih, Mengajarkan Tentang Keadilan 

Yang selalu saya ingat juga adalah Ibu juga mengajarkan hal yang sederhana tentang keadilan. Ibu memperlakukan lima anaknya dengan sama. Tanpa pilih kasih. Ketika membeli sesuatu, pasti akan membaginya dengan rata. 

Hal ini tentu membuat kami bisa menerima. Tidak saling berebutan. Yang besar mengambil lebih banyak atau yang kecil minta perlakuan istimewa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun