Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Jangan Tangkap Kupu-Kupu, Tanamlah Bunga

29 Juli 2020   08:41 Diperbarui: 29 Juli 2020   09:25 4035
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita lupa dan mencari sesuatu di luar yang sesungguhnya ada di dalam diri. Kebaikan dan kejujuran. 

Seperti kisah Nasruddin Hoja yang hendak menyindir dunia. Ia mencari kunci yang hilang, di luar rumahnya. 

Para tetangga membantu mencari. Lama tidak menemukan. Seseorang di antara bertanya,"Di mana kuncinya hilang?" 

"Di dalam rumah," jawab Nasruddin dengan polosnya. 

Jawaban yang membuat kesal para tetangga yang sudah membuang waktu mencari sesuatu yang bukan pada tempatnya. 

Kunci hilang di dalam rumah, lalu mencarinya di luar rumah. Alasannya, karena di luar rumah lebih terang. Bukan bodoh. Itu pintar namanya. 

Pintar menyindir dunia maksudnya. Nasruddin memahami, manusia di dunia kebanyakan sudah lupa dengan dirinya. 

Kita lebih ingat mencari kunci  yang berharga di luar diri. Kunci kebahagiaan ada di dalam setiap diri kita. Namun bersusah payah dengan segala biaya mencari ke mana-mana. 

Menanam pohon bunga kebaikan  itulah solusi terbaik yang akan mengundang kebahagiaan demi kebahagiaan. 

Hal yang sangat sederhana, tetapi tidak sesederhana untuk melakukannya. 

Ketika dalam hidup, di mana-mana menanam kebaikan dan kejujuran, maka di mana pun kebahagiaan itu akan datang. Saat berada di rumah tetap akan masih merasakannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun