Kita lupa dan mencari sesuatu di luar yang sesungguhnya ada di dalam diri. Kebaikan dan kejujuran.Â
Seperti kisah Nasruddin Hoja yang hendak menyindir dunia. Ia mencari kunci yang hilang, di luar rumahnya.Â
Para tetangga membantu mencari. Lama tidak menemukan. Seseorang di antara bertanya,"Di mana kuncinya hilang?"Â
"Di dalam rumah," jawab Nasruddin dengan polosnya.Â
Jawaban yang membuat kesal para tetangga yang sudah membuang waktu mencari sesuatu yang bukan pada tempatnya.Â
Kunci hilang di dalam rumah, lalu mencarinya di luar rumah. Alasannya, karena di luar rumah lebih terang. Bukan bodoh. Itu pintar namanya.Â
Pintar menyindir dunia maksudnya. Nasruddin memahami, manusia di dunia kebanyakan sudah lupa dengan dirinya.Â
Kita lebih ingat mencari kunci  yang berharga di luar diri. Kunci kebahagiaan ada di dalam setiap diri kita. Namun bersusah payah dengan segala biaya mencari ke mana-mana.Â
Menanam pohon bunga kebaikan  itulah solusi terbaik yang akan mengundang kebahagiaan demi kebahagiaan.Â
Hal yang sangat sederhana, tetapi tidak sesederhana untuk melakukannya.Â
Ketika dalam hidup, di mana-mana menanam kebaikan dan kejujuran, maka di mana pun kebahagiaan itu akan datang. Saat berada di rumah tetap akan masih merasakannya.Â