Ya tidak. Itu kalau logika. Pakai kepintaran. Sebenarnya. Saya sudah membuktikan. Namun pembuktiannya di akhir tulisan saja. Biar penasaran. Mudah-mudahan sih lupa.Â
Sebaliknya punya saldo tabungan bisa buat makan enak. Tidak punya saldo kebaikan toh hidupnya juga baik-baik saja. Tidak ada masalah.Â
Jadi yang maha penting itu  punya saldo tabungan. Kalau tabungan kebaikan nantilah. Kalau ingat.Â
Karena itu wajarlah bila kita lebih khawatir tidak punya saldo tabungan daripada saldo kebaikan. Buktinya, apabila mau dihitung-hitung. Saldonya malah banyak minusnya.Â
Orang arif bijaksana mengatakan, bahwa hidup ini harus seimbang. Rohani dan duniawi.Â
Bila dihubungkan dengan topik ini, artinya saldo rekening bank dan saldo kebaikan itu sama-sama penting dan genting. Seimbang.Â
Saldo rekening bank buat bekal hidup di dunia. Sementara saldo kebaikan buat bekal kehidupan selanjutnya. Anggap saja yang baca semuanya beragama. Jadi paham.Â
Benar paham ya? Ya sudahlah selesai.Â
Sepertinya ada yang mengacungkan tangan. Tenang. Janji harus ditepati.Â
Alkisah pada suatu kala. Waktu itu masih muda, ganteng punya pekerjaan lumayan. Banyak pula wanita yang naksir. Katanya mirip Andy Lau.Â
Tiba-tiba saya memutuskan untuk meninggalkan semua itu. Sepenuhnya hidup di jalan kebaikan. Melayani.Â