Katedrarajawen _Masih mabuk rupanya. Aneh. Kenapa saling mengalah malah tidak baik? Sabar. Ingat, apa yang lihat atau terbaca belum tentu benar.Â
Menilai sesuatu hanya berdasarkan apa yang tampak oleh mata, Acapkali menyesatkan. Timbul salah paham mengotori hati.Â
Dalam hidup keseharian. Saya perhatikan bahwa adakalanya saling mengalah itu hasilnya memang tidak  baik.Â
Baik. Silahkan baca baik-baik. Di persimpangan jalan dua kendaraan berpapasan. Karena dua-duanya orang baik. Mereka saling mengalah.Â
Tidak ada yang mau duluan kata lainnya. Saling memberi kode 'ayo, kamu yang duluan'. Berlangsung sekian waktu.Â
Bisa dibayangkan apa yang terjadi? Di belakang klakson saling bersahutan. Ditambah lagi kata-kata tak sabaran.Â
Bukankah ini namanya sikap baik untuk saling mengalah, tetapi hasilnya tidak baik. Menimbulkan kekacauan malah.Â
Jadi dikatakan, bahwa memiliki sifat baik itu tidak cukup. Perlu bijaksana menyikapi.
Apa yang dipikir baik. Belum pasti baik. Masih perlu menyikapi dengan hati.Â
Misalnya ada yang minta uang sama kita. Karena mentang-mentang merasa baik. Langsung memberi. Padahal sudah tahu, orang yang minta itu tukang mabuk.Â
Bila hanya berpikir positif. Yang penting sudah niat baik kasih dia duit. Masalah buat mabuk, itu bukan urusan saya lagi. Yang mabuk dia.