Sama orang lain hormatnya setengah mati. Tapi sama orang-orang di rumah hormat setengah hati pun belum tentu bisa. Ada yang mau mengaku?
Iya ya, semua melotot dan mungkin salah satunya akan berteriak,"Itu kan kelakuan Anda. Bukan saya!"
Salut atas ketahuannya. Saya kasih nilai seratus. Itu kenyataannya. Karena itulah tulisan ini ada. Menulis 'Belajar dari Maaf Presiden SBY' sebagai pembelajaran.
Jadi maaf dan mohon pengertian saudara-saudara bila tulisan ini mengganggu kenyamanan dan memancing kedongkolan hati. MAAF!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H