Ketika kita memostingkan sebuah tulisan di Kompasiana, maka kemungkinan besar akan mendapat komentar dari pembaca. Dari sekadar menyapa, memuji, mengkritik, menambahkan informasi atau mencari perhatian dengan komentar aneh.
Apakah ada kewajiban kita untuk membalas semua komentar yang ada?
Dalam hal ini tentu tidak ada aturan yang tertulis yang mewajibkan kita untuk membalas semua komentar yang masuk.
Ini berarti hal ini kembali kepada pilihan masing-masing penulis. Merasa wajib untuk membalas satu persatu. Membalas yang dirasa perlu. Tidak merespon karena tujuan awalnya memang cuma ingin menulis saja.
Bagi saya sendiri saya merasa ada tanggung jawab atau konsekwensi ketika memostingkan sebuah tulisan untuk menjawab setiap komentar. Kecuali untuk komentar yang hanya berisi link promosi atau jualan.
Kemudian komentar yang berulang dengan isi yang sama dan tidak ada hubungan sama sekali dengan tulisan. Sebenarnya untuk komentar seperti ini kita berhak untuk menghapusnya sekalipun.
Seperti kita sudah pahami, moto dari Kompasiana adalah berbagi dan saling berhubungan. Berbagi tulisan dengan berbagai informasi dan berbagi wawasan, cerita, pengalaman, ilmu serta lainnya.
Lalu kita berhubungan melalui cara dengan saling berkomentar dalam tulisan. Berkomentar dan membalas komentar adalah cara yang paling sederhana bagi kita untuk berhubungan sesama pengguna Kompasiana.
Selanjutnya baru bisa kita gunakan cara lain. Misalnya dengan saling bertelpon ria atau bertemu secara nyata dalam acara khusus. Bisa juga behubungan dalam acara yang diadakan secara terbuka oleh pengelola Kompasiana untuk lebih mengikat keakraban.
Selama ini saya selalu berusaha untuk membalas setiap komentar yang masuk sebagai bentuk tanggung jawab dan penghorgaan kepada teman-teman yang telah menyediakan waktu untuk berkomentar.
Sebagai pemiliki tulisan adalah ibarat tuan rumah dan yang berkunjung lalu meninggalkan jejak dengan komentar ibarat adalah tamu. Sebagai tuan rumah yang baik tentu akan melayani tamu secara baik.
Tetapi ketika kita berada di rana publik dengan manusia berbagai karakter kemungkinan ada saja tamu yang kurang ajar atau datang untuk mencari masalah.
Untuk hal ini bisa kita abaikan. Malah kita ada tanggung jawab untuk melaporkan kepada pihak yang berwajib. Dalam hal ini Admin Kompasiana. Karena sudah mengganggu kenyamanan dalam berhubungan.
Selama ini saya merasa bahwa komentar yang ada ,baik yang memuji, mengkritik maupun cuma sinistik telah menjadi motivasi tersendiri untuk terus menulis. Semuanya bermanfaat.
Komentar yang memuji dan memberi apresiasi itu bagaikan tetesan-tetesan madu yang menyehatkan dan menambah energi.
Sementara kritikan dan sinistik itu bagaikan ramuan obat atau jamu pahit yang menyembuhkan dan menguatkan.
Selama ini saya berusaha untuk menyikapi dengan baik agar pujian tidak melenakan dan kritikan tidak menjatuhkan. Semua disikapi dengan proporsional.
Terakhir sekadar mengingatkan untuk teman-teman semua jangan segan dan malu untuk berkomentar dalam tulisan saya. Garansi saya setiap komentar akan ditanggapi seikhlasnya. Kalau tidak, silakan komentarnya diambil kembali. Eh, kok perasaaan tidak enak ya? Kenapa seikhlasnya? Ralat, maksudnya akan ditanggapi dengan ikhlas gitu. Terima kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H