Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Suka Membandingkan Diri, Jadi Sumber Ketidakbahagiaan

6 September 2013   08:11 Diperbarui: 3 Oktober 2021   23:21 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang istri akan membandingkan suaminya dengan suami temannya. "Coba ya kalau suami gue kayak suaminya si Ana. Udah ganteng dan kaya, romantis lagi."

Tak mau kalah sebagai suami pun akan membandingkan, "Kenapa istriku gak seperti istrinya si Herman ya? Udah cantik, seksi lagi. Terus baik hati. Ini istriku udah gembrot bawel lagi. Nasib, nasib, mau pulang ke rumah aja jadi malas."

Padahal sangat sederhana sekali untuk menikmati hidup yang indah dan lebih baik. Buang jauh-jauh membandingkan diri dengan siapapun. 

Terima apa adanya apa yang telah dimiliki dengan hati yang bersyukur. Itu saja.

Masalahnya sering kali kita terlalu meremehkan hal yang sederhana dengan tidak mau mendalaminya sungguh-sungguh sehingga menjadi standar hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun