Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Hati-hatilah Menuduh Seseorang Copas dan Hoax

28 Desember 2012   05:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:55 1136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah hoax? Saya beberapa kali klarifikasi dan meyakinkan. Penulisnya tetap berpendirian itu bukan hoax. Tapi kejadian nyata.

Tetapi seperti yang saya alami, dari tulisan tersebut telah muncul komentar-komentar nan pedas dan menghakimi yang memuat si tertuduh shok.

Di antara yang komentar menekankan untuk menjadi pembaca yang cerdas dan kritis. Sayangnya dalam berkomentar hal itu tidak ditunjukan oleh beberapa kompasianer.

Adapun soal reportase yang dimasalahkan. Dimana dituntut tulisan yang memenuhi kaidah 5W+1H di sini ada ketidak-cerdasan.

Tentu saja tulisan yang dimaksud adalah bukan reportase. Selain ketidak-tahuan penulisan dan masalah teknis.

Coba perhatian tulisan-tulisan di Kompasiana. Tidak sedikit jenis tulisan humor pun bisa berada di kolom reportase.

Saya sendiri beberapa kali pernah mengalami, tulisan sudah saya klik masuk kolom opini, tahu-tahu berganti jadi reportase.

Berdasarkan pengalaman sendiri dan yang dialami beberapa rekan, saya berpendapat kompasiana bukanlah tempat yang ramah.

Ketika kita sedikit saja melakukan kesalahan _tepatnya dianggap salah_ maka bersiap-siaplah dihujani hujatan yang menyakitkan. Seakan kita ini pendosa.

Mungkin ada yang berargumen, kalau tidak siap mental ya jangan menulis di Kompasiana.
Begitukah budaya di Kompasiana?
Bahwa ketika ada yang salah dalam hal menulis wajib dihakimi. Mengerikan!

Ingatlah bahwa di Kompasiana bukan hanya kita yang siap mental dan bermuka badak. Tetapi tidak sedikit penulis-penulis berbakat yang baru melangkah dan bertumbuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun