Benarkah hoax? Saya beberapa kali klarifikasi dan meyakinkan. Penulisnya tetap berpendirian itu bukan hoax. Tapi kejadian nyata.
Tetapi seperti yang saya alami, dari tulisan tersebut telah muncul komentar-komentar nan pedas dan menghakimi yang memuat si tertuduh shok.
Di antara yang komentar menekankan untuk menjadi pembaca yang cerdas dan kritis. Sayangnya dalam berkomentar hal itu tidak ditunjukan oleh beberapa kompasianer.
Adapun soal reportase yang dimasalahkan. Dimana dituntut tulisan yang memenuhi kaidah 5W+1H di sini ada ketidak-cerdasan.
Tentu saja tulisan yang dimaksud adalah bukan reportase. Selain ketidak-tahuan penulisan dan masalah teknis.
Coba perhatian tulisan-tulisan di Kompasiana. Tidak sedikit jenis tulisan humor pun bisa berada di kolom reportase.
Saya sendiri beberapa kali pernah mengalami, tulisan sudah saya klik masuk kolom opini, tahu-tahu berganti jadi reportase.
Berdasarkan pengalaman sendiri dan yang dialami beberapa rekan, saya berpendapat kompasiana bukanlah tempat yang ramah.
Ketika kita sedikit saja melakukan kesalahan _tepatnya dianggap salah_ maka bersiap-siaplah dihujani hujatan yang menyakitkan. Seakan kita ini pendosa.
Mungkin ada yang berargumen, kalau tidak siap mental ya jangan menulis di Kompasiana.
Begitukah budaya di Kompasiana?
Bahwa ketika ada yang salah dalam hal menulis wajib dihakimi. Mengerikan!
Ingatlah bahwa di Kompasiana bukan hanya kita yang siap mental dan bermuka badak. Tetapi tidak sedikit penulis-penulis berbakat yang baru melangkah dan bertumbuh.