pers, Kamis (22/11/2012) yang dikutip Detik.com.
Maunya studi banding soal keinsinyuran, malah perginya ke tempat yang tidak ada urusan soal keinsinyuran. Sudah tahu tidak bisa bahasa Inggris, tidak bawa penerjemah lagi. Pertanyaannya pun _maaf_ kampungan. Bikin yang ditanya bingung.
Ya ampun, pergi jauh-jauh menghabiskan uang miliaran hanya untuk bertanya yang bikin dahi berkerut yang ditanya.
Ini studi banding atau main-main sambil mempertunjukan kebodohan anggota dewan terhormat yang katanya pintar?
Kalau yang menulis sih tidak usah ditanya memang tak pintar, makanya tidak bisa jadi anggota dewan he he he....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H