Mengapa para pimpinan ini seakan merelakan praktik korupsi ini merajalela?
Tak lain karena mereka sendiri menjadi pelaku dan menikmati hasil korupsinya. Istilahnya mendapat jatah atau tahu sama tahu.
Yang ketiga, karena ketidak-beranian bawahan menolak praktik korupsi dan pengaruh untuk terlibat korupsi.
"Terkadang klepak-klepak juga penyidiknya kalau ada yang bawa duit di depannya. Ini fakta di lapangan," tukas Nanan.
Lagi-lagi Nanan jujur pada kenyataan, bahwa polisi memang tidak lepas dari praktik korupsi. Mereka dihadapkan pada kenyataan sulit untuk tidak menerima suap.
Ini sebenarnya berhubungan dengan moralitas dan ketidak-tegasan pimpinan yang membiarkan. Praktik ini kemudian menjadi tradisi.
Satu hal yang lepas disinggung Nanan adalah proses untuk masuk menjadi anggota polisi yang berbiaya tinggi. Praktik ini sebenarnya yang merupakan pembuka jalan bagi polisi untuk korupsi.
Seperti kita tahu, untuk bisa diterima saja harus mengeluarkan puluhan sampai ratusan juta.
Jadi sebenarnya praktik korupsi sulit dibersihkan seperti yang diakui Nanan, lebih karena niatnya yang tidak tulus dan sudah dijadikan gaya hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H