Untuk menutupi semua kebutuhannya Wiwin harus pinjam sana-sini. Sampai pada resteinir.
Semakin hari Wiwin semakin terperosok. Aliang tiada kecurigaan sekalipun atas gaya hidup Wiwin yang berselingkuh.
Begitulah, tiga tahun kehidupan Wiwin harus penuh kebohongan. Sampai kemudian perbuatan Wiwin terkuak.
Hutang di mana-mana berselingkuh lagi. Betapa marahnya Aliang. Tetapi Aliang masih bersabar dan memaafkan. Setelah Wiwin minta ampun dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Seperti umumnya kebanyakan manusia, sedikit yang benar-benar bertobat dan tidak mengulangi kesalahannya.
Itulah yang terjadi pada Wiwin. Selang belum setahun. Wiwin kembali jatuh dalam gaya hidupnya yang lama. Berfoya-foya dan kembali pada selingkuhannya yang dulu, Johan.
Nasib sudah berubah. Ternyata tidak membuat kepribadian menjadi lebih baik. Tragis. Perbuatan Wiwin akhirnya ketahuan juga oleh Aliang. Tiada ampun lagi bagi Wiwin.
Ia diusir dan diceraikan tanpa bisa membawa apa-apa. Bahkan kedua buah hatinya.
Sekarang lelaki yang menjadi selingkuhannya pun pergi meninggalkannya dalam kesendirian.
Apa yang bisa dilakukan Wiwin? Tak ada pilihan ia kembali harus menjalani hidup dari pelukan satu lelaki ke lelaki lain dengan penuh rasa getir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H