Perilaku baik mendatangkan karma baik. Perilaku buruk sudah pasti menghasilkan karma buruk. Inilah hukum yang abadi.
Bagian bagian terakhir tentang cinta memuat tulisan "Selama Kamu Tidak Menerima, Selama Itu Pula Kamu Menderita" [hal 180].
Bisa menerima kehadiran orang lain dengan apa adanya membutuhkan cinta. Dapat menerima kelelahan orang lain, butuh keikhlasan. Bisa mengakui kekuatan orang lain butuh kerendahan hati.
Mau menerima dan mengalah menghindari kita dari sifat mau menang sendiri yang merupakan penyakit kronis. Yang justru akan menyakiti jiwa sendiri.
Itulah sebabnya kita diingatkan untuk selalu membersihkan hati dan pikiran dari segala emosi negatif, agar dapat menerima setiap orang dan keadaan.
Pada bagian Bu Arimbi menulis "..... Bahwa perhitungan atas segala perilaku baik-buruk [bisa] terjadi saat ini juga, bukan [hanya] setelah mati...Bila surga adalah damai, tidak mungkin hati seseorang akan damai ketika melakukan hal kecil atau besar yang bertentangan dengan nurani.....".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H