Pada bagian kedua hal 50 dalam tulisan "Ketika Uang Menjadi Tuhan" kita diingatkan. Bahwa cinta uang adalah akar kejahatan. Cinta uang merupakan akar penderitaan.
Cinta uang bisa membuat seseorang semakin jauh dari Tuhan. Karena uang telah dijadikan tuhan.
Jaman sekarang uang telah menjadi segalanya. Demi uang kita rela melakukan apa saja.
Menjual tubuh, harga diri, kehormatan dengan menghinakan diri. Bahkan merelakan nurani tergadai dan membohongi Tuhan.
Dengan uang kita bisa membeli kekuasaan dan orang lain menderita. Dengan uang kita membeli pahala dan menyogok Tuhan.
Selanjutnya pada bagian ketiga terdapat tulisan "Karma Cepat Datangnya" [hal 114] adalah salah satu tulisan yang dijadikan judul buku setebal 204 halaman ini.
Percaya tidak percaya hidup kita tidak lepas dari yang namanya karma. Hukum sebab-akibat. Tersenyumlah, maka orang akan membalas dengan senyuman. Cemberutlah, maka seketika kita akan melihat orang ikut cemberut.
Banyak peristiwa di sekitar kita telah menunjukkan begitu cepatnya karma berbuah.
Kesalahan yang kita lakukan begitu cepat menerima balasannya. Seperti yang diceritakan dalam buku terbitan Elex Media Komputindo ini.
Seorang gadis yang diam-diam pergi dengan motor dari rumahnya. Padahal sudah tidak diijinkan mengendarai sepeda motor sendirian. Akibatnya si gadis mengalami kecelakaan.
Hal ini mengingatkan kepada kita. Setiap sebab yang kita lakukan pasti ada akibatnya. Semua itu diri sendirilah yang akan menerimanya.