Maaf saudara-saudara. Ibu-ibu dan bapak-bapak. Tante-tante dan om-om kompasianer. Ada pengumuman penting. Ayo kumpul dan duduk yang manis.Â
Begini. Saya, Katedrarajasenewen eh Katedra Rajawen mau pamer pencapaian. Mohon ijin untuk hari ini saja. Boleh? Wah, rupanya semua angkat tangan. Loh, tapi yang di pojokan itu kok melotot? Ah, cuek saja. Pasti itu tidak mewakili audiensi.Â
Baiklah. Tanpa basa basi dan seremoni lagi. Langsung saja pada pokok persoalan masalah pamer pencapaian. Selama berkarir menulis di Kompasiana. Kok berkarir? Yang karena saya lakoni dengan serius dan sungguh-sungguh. Bahkan terkadang harus mengabaikan pekerjaan yang sesungguhnya.Â
Dalam waktu belum 3 tahun. Tanpa terasa 3.000 tulisan telah berhasil dipublikasikan. Dari berbagai jenis tulisan. Serius, lucu, dan iseng. Yang tak terpikirkan dan terbayangkan bisa saya lakukan.Â
Karena saat awal menulis masih tertatih-tatih dan tak mengerti apa-apa. Hanya karena keinginan belajar dan keinginan menjaga motivasi setiap hari selalu mencoba menulis. Baik suka rela maupun dengan cara memaksakan diri.Â
Katanya 3.000 tulisan adalah rekor terbanyak saat ini di Kompasiana. Suer, semua saya tulis sendiri. Tidak pakai asisten-asistenan segala. Hanya dengan moto menulis sebisanya dan seadanya.Â
Maksudnya sebisanya kemampuan dan seadanya ide, tetapi dengan diliputi rasa tanggung jawab. Begitu sederhana.Â
Jangan heran kalau 95 persen tulisan dihasilkan hanya dengan menggunakan ponsel. Sudah tiga generasi ponsel Nokia yang menemani. Mulai dari seri 2330c. Lalu 2310c dan yang sekarang E63.Â
Mungkin ada yang bertanya. Apa arti dan gunanya bisa menulis 3.000 tulisan? Toh, Anda tidak mendapatkan upah! Betul. Upah berupa materi memang tidak ada.Â
Namun selama menulis 3.000 tulisan entah berapa banyak kenikmatan yang telah saya nikmati. Entah berapa banyak penderitaan dan kesusahan yang saya lewati. Entah berapa penghiburan yang dapat saya rasakan. Entah berapa banyak kebaikan yang telah terbagikan.Â
Bukankah semua itu sesuatu yang bernilai bagi hidup? Maaf dan ijinkan sekali lagi. Mumpung hari belum berlalu. Saya ingin berbangga-bangga dengan pencapaian bisa menulis 3.000 artikel sepanjang hari, minggu, dan tahun.Â
Kalau yang mau memuji. Silakan, silakan. Bagi yang mau mencaci maki. Tolong jangan sekarang. Besok-besok masih ada kesempatan. Hari ini saatnya untuk senang-senang. Dari 3.000 tulisan telah dihiasi sekitar 40.000 komentar. Anggap saja separuhnya adalah balasan komentar. Bisa dijadikan berapa artikel lagi?Â
Prinsip saya adalah sebisanya membalas setiap komentar yang ada. Walau tak memungkiri bisa saja ada yang terlewatkan. Efek dari keaktifan menulis adalah mendatangkan banyak pertemanan. Hampir setiap hari ada permintaan pertemanan. Tahu-tahu kini sudah lebih dari 2.000 teman.Â
Tak menyangka-nyangka ganteng-ganteng begini banyak yang mau temanan. Loh?Â
Bagi saya pribadi. Pencapaian menulis 3.000 artikel, memiliki 40.000 komentar, dan 2.000 teman adalah sesuatu yang luar biasa.Â
Itulah sebabnya pada kesempatan ini. Saya ingin berterima kasih kepada Kompasiana yang boleh dikatakan merupakan motivator dalam  menulis.Â
Tidak lupa para sahabat kompasianer yang selalu memotivasi. Termasuk para kompasianer yang menganggap saya sebagai musuh. Karena kritikan, caci maki, dan hujatan justru membangkitkan kekuatan untuk terus menulis.Â
Pada akhirnya. Sebelum lupa diri. Saya ingin mengatakan, bahwa sesungguhnya apa yang bisa saya lakukan bukanlah apa-apa. Karena di luar sana masih banyak yang lebih luar biasa. Kebanggaan dalam tulisan ini sekadar untuk menghibur diri sebagai upah dari sebuah pencapaian.Â
S:)l:)m:)n ... S:)l:)m:)n ... S:)l:)m:)nÂ
Nb. Pada kesempatan ini kami tidak menerima ucapan selamat dalam bentuk kado, karangan bunga atau berupa amplop!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H