Kalau yang mau memuji. Silakan, silakan. Bagi yang mau mencaci maki. Tolong jangan sekarang. Besok-besok masih ada kesempatan. Hari ini saatnya untuk senang-senang. Dari 3.000 tulisan telah dihiasi sekitar 40.000 komentar. Anggap saja separuhnya adalah balasan komentar. Bisa dijadikan berapa artikel lagi?Â
Prinsip saya adalah sebisanya membalas setiap komentar yang ada. Walau tak memungkiri bisa saja ada yang terlewatkan. Efek dari keaktifan menulis adalah mendatangkan banyak pertemanan. Hampir setiap hari ada permintaan pertemanan. Tahu-tahu kini sudah lebih dari 2.000 teman.Â
Tak menyangka-nyangka ganteng-ganteng begini banyak yang mau temanan. Loh?Â
Bagi saya pribadi. Pencapaian menulis 3.000 artikel, memiliki 40.000 komentar, dan 2.000 teman adalah sesuatu yang luar biasa.Â
Itulah sebabnya pada kesempatan ini. Saya ingin berterima kasih kepada Kompasiana yang boleh dikatakan merupakan motivator dalam  menulis.Â
Tidak lupa para sahabat kompasianer yang selalu memotivasi. Termasuk para kompasianer yang menganggap saya sebagai musuh. Karena kritikan, caci maki, dan hujatan justru membangkitkan kekuatan untuk terus menulis.Â
Pada akhirnya. Sebelum lupa diri. Saya ingin mengatakan, bahwa sesungguhnya apa yang bisa saya lakukan bukanlah apa-apa. Karena di luar sana masih banyak yang lebih luar biasa. Kebanggaan dalam tulisan ini sekadar untuk menghibur diri sebagai upah dari sebuah pencapaian.Â
S:)l:)m:)n ... S:)l:)m:)n ... S:)l:)m:)nÂ
Nb. Pada kesempatan ini kami tidak menerima ucapan selamat dalam bentuk kado, karangan bunga atau berupa amplop!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H