Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kompasianer Malang yang "Bunuh Diri"

16 Mei 2012   09:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:13 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Si Kutet euforia seakan sudah jadi penulis terkenal saja.

Tapi apa selanjutnya yang terjadi? Lambat laun tulisannya mulai sepi dikunjungi. Tidak ada lagi tulisannya yang dilirik Admin untuk nangkring di HL dan Terekomendasi.

Kalau pun ada tulisan yang heboh dan mengundang banyak pembaca. Admin sudah cuek bebek untuk menangkringkan tulisan Si Kutet di Terekomendasi.

Terang saja Si Kutet uring-uringan. Sudah menulis bagus-bagus kok tidak masuk HL? Tulisan yang ecek-ecek saja banyak yang masuk HL.

Giliran tulisannya sudah diklik lima ratusan tetap saja tidak masuk Terekomendasi. Malahan tulisan yang cuma dibaca ratusan bisa nangkring di Terekomendasi. Ada apa nih?

Si Kutet mulai miring pikirannya. Menuduh Admin pilih kasih. Mentang-mentang dirinya tidak suka kopdar. Tidak kenal Admin. Bukan orang terkenal. Bukan saudaranya boss Kompas Group.

Masih banyak tanya di hati. "Kenapa? Ada apa? Kok gue rajin-rajin nulis kagak diperhatiin? Kok kalau si itu nulis apa aja bisa HL dan Terekomendasi? Nulis reportase kucing ketabrak aja bisa HL?"

Karena kebanyakan pertanyaannya dan Si Kutet bingung mau menjawabnya. Hari-hari belakangan Si Kutet dilanda frustasi berat.

Ngambek ceritanya. Mulai ogah menulis lagi. Waktunya lebih banyak dihabiskan untuk bertanya.

Saking kesalnya. Si Kutet mulai menghapus tulisannya satu per satu. Ceritanya Si Kutet berniat bunuh diri dari dunia tulis-menulis. Kecewa berat sampai ke dasar hati.

Dengan perasaan galau Si Kutet memposting sebuah tulisan yang berisi keinginannya pamit dari Kompasiana. Tidak akan menulis lagi di Kompasiana. Walau dalam hati kecilnya masih berharap ada yang menaruh simpati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun