Hadiri bertepuk tangan dengan meriah.
Bukan hal yang biasa tentunya. Bila ada anak bangsa yang masih duduk di sekolah kejuruan mampu merakit mobil yang tidak kalah dengan produk yang ada.
Saya sudah mendengar dan membaca berbagai opini berkenaan dengan mobil Kiat Esemka ini. Masyarakat ada yang memberikan apresiasi yang luar biasa. Tetapi ada juga yang mencibiri. Tidak memberikan penghargaan sama sekali.
Anak-anakku, jangan berkecil hati. Prestasi kalian patut dihargai dan dibanggakan. Karena tidak semua orang mampu melakukannya.
Sebagai pemimpin bangsa ini, saya bertekad akan mewujudkan impian anak bangsa untuk memiliki produksi mobil 100% komponennya buatan Indonesia.
Lagi-lagi para hadirin menyambut dengan tepukan tangan.
Sebagai bangsa yang besar, sebenarnya kita mampu. Banyak komponen mobil yang sudah mampu anak bangsa buat. Masalahnya hanya pada blok mesinnya yang masih harus didatangkan dari luar.
Meminjam momen peluncuran mobil Kiat Esemka. Saya sudah berdiskusi dengan menteri dan pejabat terkait untuk memulai proyek pembuatan blok mesin oleh anak bangsa.
Saya percaya, kita sanggup membuatnya dalam waktu yang tidak lama lagi. Sebab bangsa ini memiliki potensi dan SDM yang bisa diandalkan.
Saya bahkan sudah menyiapkan nama yang lebih lokal dan menjual untuk produk mesin nanti. Namanya bisa SUBAYU atau TOYONO.
Kembali tepat tangan bergema. Para siswa-siswa mengangkat jempolnya diiringi teriakan,"Setuju!!!"