Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kiat Esemka Jadi Mobil Kepresidenan

11 Januari 2012   07:53 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:02 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak-anakku dan saudara sekalian. Impian untuk memiliki mobil nasional yang memiliki 100% kandungan lokal, bukanlah mimpi kosong. Saya percaya kita mampu mewujudkannya dalam waktu dekat ini.

Momen bersejarah itu, akan kita mulai dari sini. Anak-anakku, kalian harus mewujudkan mimpi kita bersama ini. Sebagai presiden yang selalu mengharapkan kemajuan generasi mudanya. Saya akan dukung 100%."

Tepuk tangan bergemuruh, terdengar suara riuh-rendah,"Hidup Pak Presiden! Hidup Pak Presiden. Presiden kita memang oke!"

Para menteri tak mau kalah berteriak,"Bersama kita bisa!" Disambung oleh jajaran pejabat teras,"Lanjutkan!"

Pak JK, mantan wakil presiden yang kebetulan hadir sebagai tamu kehormatan bangkit berdiri dan mengepalkan tangan,"Lebih cepat, lebih baik!"

"Setuju!!!" sambut seluruh hadirin yang hadir.

Sang Presiden jadi tersipu-sipu di atas podium. Kemudian melanjutkan.

"Sebagai apresiasi saya dan bukti pemimpin yang cinta produk negeri sendiri. Mulai besok Kiat Esemka akan saya jadikan mobil dinas kepresidenan! Masa' presiden kalah sama wali kota?"

Semoga bukan mimpi.... Karena memang para hadirin tidak ada yang tertidur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun