Si eneng boleh dibilang masih baru di ranah Kompasiana karena baru bergabung sejak 3 Juli tahun ini. Tapi tulisan penulis yang memiliki nama pena Arumi Larasati, memang memiliki daya tersendiri bagi saya.
Sebagai penulis, berbagai media wanita pernah dijajaki tulisannya. Terutama tulisan fiksi.
Selain gaya tulisannya, Neng Ratna ini memang belum banyak saya ketahui, selain pernah merantau ke negeri seberang dan kini menetap di Bintaro. Mungkin ada yang bertanya, kenapa harus 7 wanita cantik ini yang menjadi penulis favorit saya di Kompasiana saat ini?
Yang pertama karena saya lelaki yang berselera tinggi. Kedua, karena ke-7 wanita ini adalah penggemar tulisan saya selama ini.
Tidak percaya?
Kita tunggu pengakuan dan kejujuran mereka untuk meyakinkan pernyataan saya ini. Atau justru pengakuan mereka akan mempermalukan saya sendiri? Semoga tulisan ini tidak dianggap tebang pilih, karena sesungguhnya semua yang menulis di sini punya arti tersendiri bagi saya pribadi.
Salam damai dalam menulis
Nb: Yang disebut namanya jangan geer dan yang tidak disebut jangan mencak-mencak, karena apa yang saya tulis lebih bersifat subyektif. Sebenarnya ada dua nama lagi, Si Bengal Liar yang tulisannya memang liar dan Uleng Tepu dari Tanah Toraja yang tulisan dan bahasanya sarat makna.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H