Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Orang Baik vs Orang Baik = Baik-Baik+Doa

23 Februari 2011   00:22 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:21 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bisa menjadi orang baik, maka akan menjadikan kita hidup dalam keadaan baik-baik saja!

*

Saat saya dan Pak Andy Dharma berkelana ke pedesaan di daerah Sumedang, seperti yang sudah saya tuliskan sebelumnya, tentunya kami harus bertanya sepanjang jalan karena belum mengenal wilayah itu sama sekali.

Sebagai tamu kami tentu saja harus bersikap baik _kebetulan juga kami sedang menjadi orang baik!. Bertanya dengan sopan dan ramah itu yang bisa kami lakukan.

Tak heran sambutan orang-orang di desa itupun sopan dan ramah. Dengan sikap yang bersahabat mereka mengarahkan kami tanpa ada tatapan rasa curiga. Ya, karena kami memang _sedang_ menjadi orang baik.

Ketika menuju pulang dan berada di jalan persimpangan sempat sedikit kebingungan untuk memutuskan arah mana yang benar.
Keadaan sepi karena sedang turun hujan.

Kebetulan ada salah satu rumah penduduk yang masih terang dan bisa melihat kami yang di luar karena pembatas bagian depan menggunakan kaca.

Beberapa orang keluar dan salah seorangnya wanita dan kelihatan baru selesai salat. Melihat tampang kami yang bermata sipit ini sambutan mereka tetap baik dan ramah, ini karena mereka orang baik. Pasti mereka juga merasakan bahwa kami ini _sekali lagi ya?!_ orang baik-baik.

Sangat bersahabat mereka memberikan petunjuk kepada kami. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih.
Satu hal yang tak bisa kami lupakan adalah ketika kami mendengar kata-kata "Jalannya hati ya, pak!".

Mungkin bagi kita, kata-kata itu terlalu biasa, tapi bagi kami penuh makna dan merupakan sebuah doa atau harapan yang baik untuk kami.

Saya pribadi merasakan ada ketulusan yang terkandung didalam kata-kata tersebut. Saya cukup merasa terharu dan memunculkan sebuah respek dari dalam diri saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun