Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Indahnya Perbedaan Ketika Bisa Bersatu

20 Mei 2011   01:23 Diperbarui: 20 September 2021   15:23 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita juga mempunyai tanggung jawab moral untuk menghadirkan perdamaian di atas bumi ini. Memberikan keindahan hidup bagi sesama. Sebagai umat beragama kita seharusnya memiliki misi yang sama, yaitu menciptakan perdamaian di dunia ini. Memiliki hati yang semakin mengasihi sesama sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan dan para nabi junjungan kita.

Sebagai renungan bagi kita yang mengaku sebagai umat yang beragama, apakah kita sudah benar-benar menjadi umat yang beragama atau hanya sekadar sebagai pemeluk agama saja selama ini?

Apakah dengan beragama sudah membuat kita semakin mengasihi sesama sebagai umat ciptaan Tuhan?

Yang perlu kita ingat adalah bahwa inti semua agama adalah mengajarkan untuk saling mengasihi dan tidak ada sedikitpun mengajarkan untuk saling membenci. 

Apabila kita bisa memahami satu hal ini saja, maka kerukunan hidup beragama di negeri tercinta kita ini akan menemukan masa kejayaannya kembali. Kita akan bisa menciptakan pelangi yang indah di atas bumi pertiwi ini dan bisa menyenangkan Tuhan yang kita sembah.

 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun