Keragaman, tetapi Tetap Satu
Indonesia adalah negeri yang besar dalam sejarahnya. Banyak kerajaan besar berdiri dan mencapai kejayaan pada zamannya. Kemudian dipersatukan dalam luasnya wilayah bernama Nusantara oleh Mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk.
Sejak dahulu semboyan "Bhineka Tunggal Ika" telah lahir. Makna berbeda-beda, tetapi tetap  satu adalah perekat kehidupan rakyat Nusantara yang memang berbeda dari berbagai suku dan bahasa.Â
Kemudian bekas jajahan Nusantara inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. NKRI adalah sebuah harga mati dan tekad para pejuang dan pendirinya.
Seperti kita ketahui, negeri kita terdiri dari puluhan ribu pulau, ratusan suku, bahasa, dan budaya. Kemudian beberapa agama yang berbeda. Hindu, Buddha, Kong Hu Cu, Tao, Islam, Kristen dan juga berbagai kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Semua itu menghadirkan satu modal dan kekuatan yang luar bisa bagi kebersamaan dan keindahan sebagai sebuah bangsa.
Sejarah telah membuktikan, bahwa dalam keberagamaan itu rakyat bisa hidup rukun dan damai oleh semangat kebersamaan. Semua rakyat bisa bekerja sama dalam segala bidang. Khususnya dalam kerja sama dan toleransi beragama yang semuanya berlangsung begitu damai.
Seharusnya semangat kebersamaan dan tekad untuk selalu bersatu dalam keberagamaan menjadi harga mati juga bagi kita sebagai anak negeri.Â
Karena itu sesungguhnya adalah semangat dan teladan yang diwariskan oleh para leluhur dan pendiri bangsa kita.
Kekacauan yang Akan MeruntuhkanÂ
Pada masa kini, mungkin sebagian besar dari kita yang menginginkan hidup dalam keindahan dan kedamaian yang telah diwariskan nenek moyang dan kebudayaan leluhur kita sepanjang sejarah, merasakan sebuah kesedihan. Peristiwa merusak dan membakar rumah-rumah ibadah dan pertikaian antar agama yang harus mengorbankan nyawa.