Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Klarifikasi Anggota DPR RI

15 Mei 2011   05:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:40 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sekali saya katakan, bahwa media dan segelintir rakyat yang terlalu membesar-besarkan masalah ini.
Media dan rakyat mana ada yang mengetahui, kalau ada diantara kami yang harus rela merogoh kocek kami sendiri demi kepentingan rakyat yang telah memilih kami?!

Keempat, mengenai alamat email yang menjadi heboh belakangan ini.
Sebenarnya masalah yang terlalu sepele tetapi terlalu dimasalahkan media. Padahal sebagai wakil rakyat, tanpa alamat emailpun, segala keluhan dan masukan dari rakyat dapat kami terima dengan mudah.

Nomor telepon kami selalu siap dihubungi untuk menerima masukan dari rakyat. Lagipula alamat email bukanlah sesuatu yang mendesak. Karena sebagian besar para pemilihpun tidak menggunakan email.
Jadi sebenarnya kejadian beberapa waktu yang lalu itu, sekali lagi hanya bertujuan untuk memojokkan kami.

Terakhir, soal pembangunan gedung baru DPR. Masalah ini sebenarnya menyangkut banyak kepentingan, sehingga terjadi hal yang seharusnya tidak terjadi.
Padahal pembangunan gedung baru itu sangat penting dan mendesak demi kelangsungan kinerja para anggota dewan kedepannya.

Sebenarnya dana pembangunan yang berkisar antara 1,1 - 1,3 triliun tak seberapa dibandingkan dengan manfaatnya.
Di Kompasiana saja, saya pernah membaca tulisan Katedrarajawen tentang seorang rakyat Indonesia yang hanya untuk membangun sebuah rumah pribadi menyediakan dana 1,2 triliun.

Bandingkan dana yang dikeluarkan untuk membangun sebuah gedung puluhan tingkat yang berguna untuk menampung seluruh wakil rakyat Indonesia.
Sangat, sangat kecil sekali nilainya.

Dalam hal ini, tolong jangan hanya berpatokan pada angka triliunnya itu..... Tapi lihatlah manfaat untuk masa yang akan datang.

Pembangunan gedung baru itu bukan untuk kepentingan kami semata. Karena belum tentu kami akan menikmati fasilitas itu setelah selesai. Tetapi demi kepentingan rakyat secara keseluruhan.

Percayalah pembangunan gedung baru ini tidak ada ruginya. Karena gedung itu kelak akan menjadi aset yang sangat bernilai puluhan kali lipat. Bukankah negara yang akan diuntungkan?

Demikian klarifikasikan ini saya buat, agar rakyat bisa memahami dan memaklumi keadaan yang sebenarnya.

Semoga Tuhan memaafkan orang-orang yang selalu melecehkan dan menghujat kami atau yang hanya ikut-ikutan, karena mereka sesungguhnya tidak mengerti dengan apa yang mereka lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun