Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Satu Cinta Dua Agama [16]

10 April 2011   00:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:58 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tehnya enak, Tri !” Puji Ramli sedikit berbasa-basi. Tri hanya tersenyum, semakin bingung 
saja menghadapi Ramli yang lebih banyak diam sedari tadi.

Begitulah pertemuan malam itu antara Tri dan Ramli yang berlangsung tanpa ada kesan yang istimewa. Namun setidaknya Tri mulai membuka hatinya untuk lelaki lain.

"Sepertinya Ramli memang lelaki yang baik. Sopan dan rendah hati. Tak ada salahnya aku belajar untuk menyukainya." Tri seakan berkata pada dirinya sendiri.

"Yah, aku sudah waktunya harus berani mencintai lelaki lain, selain Koko yang selama ini selalu mengisi relung-relung hatiku!" Tri lebih meyakinkan dirinya lagi. "Seperti kata Koko, sudah waktunya aku harus berani menghadapi kenyataan kehidupan saat ini dan tidak boleh terus-menerus melihat masa lalu, karena hidup adalah saat ini. Yaaaa, aku pasti bisa!!!" Tri kembali menyemangati dirinya saat terbaring sendirian di kamarnya yang sunyi malam itu.

* Keesokan harinya saat pagi, Tri segera menghubungi Li, karena ia tahu, walaupun hari libur, Li selalu bangun pagi-pagi.

"Haloooo... Koko sayanaaaang, selamat pagi! Sudah bangun belum?" Sapa Tri dengan cerianya.

"Selamat pagi juga sayang. Jelas sudah bangun dong. Kalau belum bangun, mana mungkin bisa menerima teleponmu! Loh, ada angin apa nih, begitu ceria di pagi ini? Pasti semalam ketemu arjuna ya?!" Sahut Li dari seberang tak kalah girangnya.

"Iya, Koko. Semalam aku ketemu arjuna! Bagaimana menurut Koko tentang Ramli yang waktu itu bertemu di rumah Tri?!"

"Ramli?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun