“Apa yang ada di pikiran Koko sekarang Ko.. ?” Tanya Tri mengagetkan Li.
“ Ya ..aku setuju Tri, sementara ini kita tidak usah memaksa keluargamu dulu. Kita tetap begini sampai kita punya jalan keluar yang tepat. ” Jawab Li.
Mereka terdiam, membisu di tengah gemuruh cinta yangbergelora di hati masing-masing seiring gelora ombak di pantai pulau Bidadari.
“Minggu depan aku ingin pulang kampung, Ko! Aku ingin menenangkan hati dan pikiran ini. Aku juga rindu kampung halaman. ” Pernyataan Tri memecah kebisuan mereka.
Li menatap Tri sendu, ia bisa membayangkanrasa yang berkecamuk di hati kekasihnya itu.
“ Aku pikir itu ide yang baik, barangkali dengan bertemu sahabat-sahabat lama dan saudara di kampung kamu bisa lebih tenang. Aku akan menunggumu, sementara ada pekerjaan yang juga harus kukerjakan secepatnya. Kemungkinan aku akan keluar kota beberapa hari. ” Li menggenggam tangan kekasihnya dengan penuh cinta. Berat rasanya harus berpisah denganbelahan hati walau hanya beberapa saat karena masih terasa begitu tebal rindu diantara mereka.
*
Dunia memang bukan hanya Tri dan Li yang sedang dalam gelora asmara. Diam-diam ada sosok lain yang selalu memperhatikangerak-gerik Tri.Rizal, nama pemuda itu yang kebetulan sedaerah dengan Tri. Sering ia mencuripandang dan berusaha menarik hati Tri.
Tetapi selama ini Tri tidak begitu memperhatikan, sebab di mata dan di hatinya hanya ada Li seorang. Baginya selain Li, tidak ada lagi sosok lelakiyang menarik.
Pagi, siang, dan malam, hanyaada Li yang mengisi relung hatinya. Demikianlah perasaan cinta yang begitu mendalam di hati Tri.
***