Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kolaborasi: Satu Cinta Dua Agama [3]

23 Maret 2011   13:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:31 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apa yang ada di pikiran Koko sekarang Ko.. ?” Tanya Tri mengagetkan Li.

“ Ya ..aku setuju Tri, sementara ini kita tidak usah memaksa keluargamu dulu. Kita tetap begini sampai kita punya jalan keluar yang tepat. ” Jawab Li.

Mereka terdiam, membisu di tengah gemuruh cinta yangbergelora di hati masing-masing seiring gelora ombak di pantai pulau Bidadari.

“Minggu depan aku ingin pulang kampung, Ko! Aku ingin menenangkan hati dan pikiran ini. Aku juga rindu kampung halaman. ” Pernyataan Tri memecah kebisuan mereka.

Li menatap Tri sendu, ia bisa membayangkanrasa yang berkecamuk di hati kekasihnya itu.

“ Aku pikir itu ide yang baik, barangkali dengan bertemu sahabat-sahabat lama dan  saudara di kampung kamu bisa lebih tenang. Aku akan menunggumu, sementara ada pekerjaan yang juga harus kukerjakan secepatnya. Kemungkinan aku akan keluar kota beberapa hari. ” Li menggenggam tangan kekasihnya dengan penuh cinta. Berat rasanya harus berpisah denganbelahan hati walau hanya beberapa saat  karena masih terasa begitu tebal rindu diantara mereka.

*

Dunia memang bukan hanya Tri dan Li yang sedang dalam gelora asmara. Diam-diam ada sosok lain yang selalu memperhatikangerak-gerik Tri.Rizal, nama pemuda itu yang kebetulan sedaerah dengan Tri. Sering ia mencuripandang dan berusaha menarik hati Tri.

Tetapi selama ini Tri tidak begitu memperhatikan, sebab di mata dan di hatinya hanya ada Li seorang. Baginya selain Li, tidak ada lagi sosok lelakiyang menarik.

Pagi, siang, dan malam, hanyaada Li yang mengisi relung hatinya. Demikianlah perasaan cinta yang begitu mendalam di hati Tri.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun