JADILAH BAJIK
Setiap manusia pada dasarnya memiliki kebajikan. Tetapi dengan seiring berjalannya waktu, kebajikan itu mulai tertutup oleh kekotoran batin, sehingga tidak lagi menjadi karakternya.
Walaupun masih ada namun jarang bisa digunakan dalam kehidupan keseharian.
Orang bajik memang sudah sulit ditemukan lagi.
Seiring menipisnya kebajikan di dalam diri kita, maka sifat bijak kita sulit dimunculkan.
Tak heran, kemudian kita menjadi pribadi yang begitu suka menghakimi orang lain.
Kita lebih sibuk mengurusi orang lain dan menjadi hakim yang sangat hebat bagi orang lain.
Sampai-sampai lupa dengan keadaan diri sendiri yang sesungguhnya tak beda dengan orang yang sedang dihakimi.
Malahan terkadang lebih buruk lagi, tetapi kita tidak menyadari dan terus berusaha menjadi hakim dalam kebanggaan.
Bila saja, kita sejenak sadar dan mau menjadi bajik, pasti kita akan menjadi malu sendiri karena sesungguhnya yang lebih layak untuk dihakimi adalah diri kita sendiri.
Menghakimi orang lain, tak ada gunanya sama sekali. Selain menyakiti perasaan orang lain, dapat pula menyakiti nurani sendiri.
Jadi, sangatlah bijak bila dikatakan, "Jadilah bajik, maka engkau akan menjadi bijak, sehingga tak lagi berselera menghakimi orang lain!"
Sepertinya kalimat diatas sangat cocok bagi saya yang sok bijak dan masih jadi bajingan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H