JADI MANUSIA SUSAH
Sudah susah untuk terlahir sebagai manusia, tetapi sudah terlahir harus menghadapi kesusahan juga. Susah terlahir jadi manusia, terlahir jadi manusia masih juga susah. Mengapa?
Memang tidak mudah menjalani kehidupan sebagai manusia. Banyak masalah dan kesulitan yang harus dihadapi karena akan datang silih berganti. Banyak hal yang terjadi terkadang tidak sesuai dengan harapan. Sebagai manusia kita tidak bisa selalu memuaskan semua pihak dan ada saja yang tidak merasa puas dengan apa yang kita lakukan.
Terlalu baik, dikatakan sok baik. Tidak baik, dikatakan tidak tahu diri. Jadi orang kaya dituduh macam-macam. Jadi orang miskin dijadikan bahan hinaan. Banyak bicara, katanya bawel, lebih banyak diam, dikira bisu.
Berhati-hati katanya jaim (jaga image), lepas kendali jadi cibiran.
Tetapi memang jadi manusia itu serba susah. Begini salah begitu salah. Entah apa maunya. Namun yang pasti tidak perlu dijadikan masalah untuk menjadi susah. Bisa-bisa malahan jadi serba susah nantinya.
MANUSIA JADI (cari) SUSAH
Tetapi demikianlah jadi manusia seringkali maunya memang suka cari susah. Yang mudah dibikin susah. Suka menyusahkan dirinya sendiri.
Menciptakan kesusahan untuk menyusahkan. Aneh memang, tetapi begitulah adanya manusia. Sudah untuk jadi manusia susah dan betapa susahnya jadi manusia, kemudian justru menyusahkan diri sebagai manusia.
Repot juga jadinya!
Bayangkan, betapa manusia suka menyusahkan dirinya demi pembenaran dan alasan-alasan. Untuk urusan rumah, pakaian, dan makanan yang sebenarnya bisa disederhanakan dibuat menjadi begitu merepotkannya.