Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Susah Jadi Manusia, Jadi Manusia Susah, Manusia Jadi Susah

16 Januari 2011   02:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Segala kesusahan yang terjadi pada hidup manusia, sesungguhnya adalah penciptaan manusia itu sendiri, Tuhan tidak pernah campur tangan. Semua penderitaan dan kesusahan dilahirkan oleh keegoan yang belum bisa dihilangkan!

livelovelesslust.blogspot.com

SUSAH JADI MANUSIA

Dalam pemahaman hukum sebab akibat dikatakan, bahwa untuk bisa terlahir menjadi manusia haruslah memiliki jodoh yang baik. Telah memiliki banyak jasa paha dan kebaikan yang cukup dalam satu kehidupan dan bahkan beberapa kehidupan, barulah bisa terlahir ke dunia ini sebagai manusia.

Jadi, bagaimana boleh jodoh sempurna ini disia-siakan? Bagaimana boleh kita tidak bersyukur atas karunia ini?

Terlepas kita percaya atau tidak percaya dengan adanya reinkarnasi, yang terpenting adalah kita seharusnya bersyukur dan menyayangi kelahiran kita dalam rupa manusia pada kehidupan ini. Cara bersyukur terbaik adalah dengan menjadikan diri kita selayaknya sebagai manusia.

Ya, layaknya sebagai manusia, karena seringkali kita tidak sadar akan kemanusiaan kita sendiri dengan melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan sebagai manusia. Terlalu meremehkan dan menghinakan diri sebagai manusia yang seharusnya menjadi makhluk yang mulia.

Menjadi manusia tentu memiliki martabat dan perlu untuk memahami hakekat kehidupan atas kelahirannya. Bahwa ada misi yang diembannya. Bukan datang ke dunia hanya sebagai wisatawan untuk berleha-leha dan bersenang-senang.

Hidup ini harus berarti dengan nilai-nilai kebaikan dan ada maknanya. Tidak peduli berapa lama waktu yang kita miliki untuk menjadi penghuni di bumi ini. Sehari atau ribuan hari yang harus dilalui. Yang terpenting adalah berbuat sebaik-baiknya dan memanfaatkannya untuk menuntaskan misi yang kita emban.

Menjadikan jodoh baik ini sebagai kesempatan atau jalan untuk berbuat baik semaksimal mungkin sesuai keyakinan kepada siapapun dan dimanapun. Berlatih diri untuk menemukan kesadaran dengan berusaha mengenal dirinya. Hidup sesuai nurani yang telah bersemayam didalam dirinya sejak kelahiran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun