Mohon tunggu...
Katedrarajawen
Katedrarajawen Mohon Tunggu... Penulis - Anak Kehidupan

Merindukan Pencerahan Hidup Melalui Dalam Keheningan Menulis. ________________________ Saat berkarya, kau adalah seruling yang melalui hatinya bisikan waktu terjelma menjadi musik ... dan berkarya dengan cinta kasih: apakah itu? Itu adalah menenun kain dengan benang yang berasal dari hatimu, bahkan seperti buah hatimu yang akan memakai kain itu [Kahlil Gibran, Sang Nabi]

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Susah Jadi Manusia, Jadi Manusia Susah, Manusia Jadi Susah

16 Januari 2011   02:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:32 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1295147085855912529

JADI MANUSIA SUSAH

Sudah susah untuk terlahir sebagai manusia, tetapi sudah terlahir harus menghadapi kesusahan juga. Susah terlahir jadi manusia, terlahir jadi manusia masih juga susah. Mengapa?

Memang tidak mudah menjalani kehidupan sebagai manusia. Banyak masalah dan kesulitan yang harus dihadapi karena akan datang silih berganti. Banyak hal yang terjadi terkadang tidak sesuai dengan harapan. Sebagai manusia kita tidak bisa selalu memuaskan semua pihak dan ada saja yang tidak merasa puas dengan apa yang kita lakukan.

Terlalu baik, dikatakan sok baik. Tidak baik, dikatakan tidak tahu diri. Jadi orang kaya dituduh macam-macam. Jadi orang miskin dijadikan bahan hinaan. Banyak bicara, katanya bawel, lebih banyak diam, dikira bisu.

Berhati-hati katanya jaim (jaga image), lepas kendali jadi cibiran.

Tetapi memang jadi manusia itu serba susah. Begini salah begitu salah. Entah apa maunya. Namun yang pasti tidak perlu dijadikan masalah untuk menjadi susah. Bisa-bisa malahan jadi serba susah nantinya.

MANUSIA JADI (cari) SUSAH

Tetapi demikianlah jadi manusia seringkali maunya memang suka cari susah. Yang mudah dibikin susah. Suka menyusahkan dirinya sendiri.

Menciptakan kesusahan untuk menyusahkan. Aneh memang, tetapi begitulah adanya manusia. Sudah untuk jadi manusia susah dan betapa susahnya jadi manusia, kemudian justru menyusahkan diri sebagai manusia.

Repot juga jadinya!

Bayangkan, betapa manusia suka menyusahkan dirinya demi pembenaran dan alasan-alasan. Untuk urusan rumah, pakaian, dan makanan yang sebenarnya bisa disederhanakan dibuat menjadi begitu merepotkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun