Para relawan itu akan membagikan keperluan sehari-hari untuk para penduduk yang sedang terkena musibah. Untuk itu barang-barang bantuan perlu dibungkus dalam satu paket, sehingga diperlukan banyak relawan. Penduduk setempat dikerahkan untuk membantu. Salah satunya ada seorang anak yang datang membantu dari pagi sampai sore. Dari raut wajahnya tidak ada tampak rasa lelah, malah sangat cerah.
Apa sebab? Ia mengatakan bahwa ia tidak merasa lelah setelah seharian membantu. Menurutnya ia justru merasa senang karena bisa ambil bagian untuk menolong orang-orang yang terkena bencana.
Kenapa bisa senang? Yang pasti ia tidak berbeban ketika hendak membantu, sehingga bisa melakukan pekerjaan untuk menolong sesama yang terkena bencana itu dengan lepas. Jadi bisa membantu orang yang sedang kesulitan dengan tulus itulah kebahagiaan.
Kita tidak heran bila melihat para relawan sosial (seperti dari Yayasan Tzu Chi) yang mau bersusah payah menolong sesamanya yang terkena bencana dan bahkan bukan hanya mengorbankan waktu dan tenaga, tapi juga rela mengeluarkan biaya sendiri. Karena ada kebahagiaan sejati yang dirasakan.
Bagi kita orang awam yang melihat bisa menilai apa yang mereka lakukan adalah hal bodoh. Namun sesungguhnya mereka adalah orang yang cerdas dan bijak. Berbuat baik tanpa pamrih.
Ketika Menolong dengan Berbeban
Lain halnya ketika kita mau memberikan pertolongan tapi di dalam hati ada pengharapan akan mendapat pamrih. Ini bisa menjadi semacam beban. Harap-harap cemas dan berpikir keras akan mendapat berapa imbalannya.
Ketika apa yang diharapkan ternyata tidak ada atau imbalan yang didapat tidak sesuai kehendak. Bisa dibayangkan, akan semacam berbeban yang tampak dari raut wajah yang berkerut dan lelah.
Kalau kita mau menolong dengan berharap pamrih dari manusia, pastinya akan ada kekecewaan di kemudian hari. Walau ada kesenangan ketika mendapat imbalan yang kita harapan. Tapi itu akan semakin menumbuhkan benih-benih keserakahan di dalam diri.
Ketika Menolong hanya Demi Kehendak Nurani
Namun ketika masih ada ketulusan dan mau menolong sesama semata-mata karena panggilan hati tanpa memikirkan pamrih, maka itu akan semakin mengasah ketulusan kita.