Namun di lain waktu kita tak segan berkelakuan layaknya setan seakan Tuhan ada jauh di sana tak mungkin akan melihat apa yang kita lakukan. Ketika di hadapan Tuhan dalam rumah ibadah kita memuja setinggi langit ke tujuh. Tetapi pada saat dalam kesunyian kita mencampakkan - Nya dalam perilaku.
Maling Teriak Maling
Hari - hari ini kita dapat melihat ada orang yang suka berteriak - teriak sampai bergema ke seluruh negeri bahwa orang lain melakukan kecurangan. Padahal diri sendiri pun melakukan kecurangan dan sampai - sampai untuk membuktikan kecurangan yang dituduhkan harus dengan melakukan kecurangan pula.
Biasanya orang yang suka berteriak lain orang lain curang, sesungguhnya ia sendiri sangat paham dengan kecurangan karena sudah ahli melakukannya. Ia akan diam seribu bahasa ketika kecurangan yang dilakukannya memberikan kemenangan. Ia akan berpesta dan bersuka cita dalam kecurangannya.
Sebaliknya bila kecurangan itu tidak memberikan kemenangan, maka ia akan berteriak ke mana - mana sebagai pembelaan dan mengemis untuk mendapatkan kemenangan. Bukankah ini maling teriak maling namanya?
Paling Benar dan Baik
Satu keangkuhan manusia yang langgeng sampai kini adalah selalu merasa dirinya paling baik dan benar. Tak heran paling jago menghakimi sesamanya melangkahi wewenang Tuhan.
Ini bukan omong kosong, sebab begitu mudahnya kita menemukan dalam keseharian. Saya bisa membuktikan contoh yang paling jelas, lihatlah pada diri kita sendiri dan bertanyalah. Temukan jawaban yang paling jujur di dasar hati. Namun sekali lagi, keangkuhan akan sekuat tenaga menutupi kebenaran ini.
Seorang manusia model saya yang bodoh dan penuh dosa pun tak merasa bersalah untuk membodoh - bodohi seorang presiden yang notabene jauh lebih pintar dari saya dan berani menunjuk kesalahan - kesalahan para ahli agama yang jelas - jelas lebih baik dan benar dari diri ini. Keberanian yang ada tak lebih karena merasa paling benar dan baik. Itu saja kelebihan saya!
Afirmasi :
Tuhan, semoga kesadaran ini masih ada dan pelita hati masih menyala untuk menerangi jalan hidup kami dalam lorong - lorong gelap yang semakin gelap ini, sehingga kami tidak tersesat dan berjalan semakin jauh dari hakekat kehidupan ini. Semoga tidak terjerumus semakin dalam menjadi makhluk yang penuh kemunafikan dan merasa paling baik dan benar.