Sampai pada waktunya. Bila menulis hanya untuk memuaskan ego, maka pasti tidak akan pernah puas. Popularitas semakin dikejar akan semakin melelahkan. Ada kecewa yang pasti. Ujung - ujungnya bisa sakit hati. Menyedihkan.
Bisa jadi merupakan langkah kecil untuk mengubah haluan dalam menulis ketika meyakinkan diri hanya untuk menulis tulisan yang kurang diminati karena berisi refleksi dan menggurui. Menakutkan. Ditambah lagi dengan judul yang tidak menarik sama sekali. Membosankan.
Tidak apa, karena saya meyakinkan diri apa yang ditulis lebih banyak untuk menggurui diri sendiri menerangi diri. Berupaya lebih banyak untuk melihat kesalahan sendiri daripada kesalahan orang lain. Sesuatu hal yang berat sebenarnya.
Selain itu dalam menulis lebih santai dan menikmati. Tidak ada beban dengan segala macam target yang harus dicapai atau menulis kejar posting layaknya sinetron kejar tayang gitu.
Sekali lagi, ini hanyalah langkah kecil menjadikan menulis sebagai cara untuk merefleksi diri sendiri setelah awalnya sudah sukses secara pribadi dengan menulis untuk memotivasi diri.
Hidup selalu penuh misteri, ke arah mana perjalanan selanjutnya saya sendiri tidak bisa memastikan. Pada saat ini hanya bisa berusaha dengan apa yang menjadi pilihan. Berharap dengan menulis benar - benar bisa menerangi diri dengan refleksi hati. Walau masih jauh dari sempurna dan perjalanan masih panjang untuk dilalui.
katedrarajawen@refleksihatimenerangidiri
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H