Namun dari anggapan seperti itu aku sendiri kurang setuju, mengapa? Karena kita awalnya tahu bahwa sel punca atau stem cell ini sangat berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan terlebih lagi saat proses pertumbuhan janin.
 Apabila stem cell atau sel punca ini diambil dari janin sebelum dia berkembang dengan baik maka pengambilan sel ini dapat menghambat proses perkembangan dan pertumbuhannya. Meskipun hanya sebagian yang diambil tetap saja perkembangannya akan melambat dikarenakan pendukung perkembangan dan pertumbuhannya berkurang. Sehingga anggapan atau pendapat tentang pengambilan sel punca atau stem cell saat janin masih berkembang ini kurang pas untuk dilakukan.
Dengan berbagai terapi dan transplantasi dapat dikatahui bahwa stem cell atau sel punca ini memiliki manfaat untuk menyembuhkan beragam penyakit berat, seperti jantung koroner, gagal jantung, kanker, stroke, cedera tulang rawan, glukoma, leukimia, anemia, hingga kaki diabetik. Dikarenakan sifat stem cell  atau sel punca yang dapat memperbaharui sel yang rusak maka penyakit yang tidak membuahkan hasil yang konvensional dapat diatasi dengan ini. Bahkan di Indonesia pun sudah bisa dilakukan terapi atau transplantasi ini un gtuk menyembuhkan penyakit kanker darah (leukimia).
Namun pelaksanaa transplantsi stem cell ini tidak dilakukan di semua rumah sakit di Indonesia karena tidak semua rumah sakit bisa. Hanya rumah sakit besar saja yang bisa melakukannya. Yang menjadi kendala dari transplantasi stem cell ini adalah masalah biayanya yang sangat mahal. Biaya untuk pengobatannya adalah Rp 1 sampai Rp 1,5 per selnya.Â
Padahal tubuh kita ini memiliki beribu juta sel yang kita butuhkan dan terapi ini tidak bisa hanya dilakukan hanya sekali saja. Jika dimisalkan tubuh kita ini memerlukan sekitar 30 juta sel maka biaya pengobatannya adalah sekitar 30-45 juta rupiah. Karena biaya yang sangat mahal itu terapi atau transplantasi stem cell  ini belum bisa ditanggung oleh pemerintah.Â
Selain biaya yang mahal adapula kendala lain dalam penerapan transplantasi stem cell ini, yaitu dalam kultur stem cell dimana tubuh pasien menolak untuk menerima sel tersebut. Sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk  mecocokkan sel pendonor dan sel resipien.
Meskipun transplantasi stem cell ini terlihat menjanjikan namun masih ada pengobatan dengan cara transplantasi stem cell yang belum teruji namun sudah ditawarkan dan diiklankan. Banyak orang ynag merasa tertarik dengan pengobatan itu dan dikarenakan setiap orang ingin sehat seperti orang pada umumnya dan langsung mencobanya tanpa berkonsultasi terlebih dahulu.Â
Maka dari itu para ilmuwan dan dokter-dokter yang telah ahli dalam hal stem cell ini juga memperingatkan semuanya agar tidak mudah tertarik terhadap tawaran kesehatn seperti itu.Â
Jika ingin dimohon untuk berkonsultasi dengan dokter prib adi terlebih dahulu. Karena banayk pula pasien yang meninggal akibat tawaaran seperti itu yang tiidak diketahui keamanan dan kejelasannya. Maka dari itu berhati-hatilah dalam memilih pengobatan dan selalu lihat prosedur yang ada dan jika ada yang tidak beres segera konsultasikan keraguan-keraguan tersebut.
Nah! Kalau menurut pendapatku transplantasi stem cell  ini sangat baik untuk dilakukan untuk menunjang kesehatan masyarakat di masa mendatang, sehingga harus dikembangkan lagi proses pengobatannya dan meminimalkan kelemahan dan kendala-kendala yang ada. Jnagan lupa untuk selalu berhati-hati dalam memilih pengobatan ini. Konsultasikan dulu dengan ahlinya atau yang pada bidangnya. Karena kita tahu bahwa kesehatan adalah mahal haragnya. Karena itu, sekian dari aku sendiri untuk topik kali ini. Ikuti terus dan jaga kesehatan kalian! Terimakasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H