Penulis akan mencoba memberikan solusi, melalui 3 Cara Efektif Menjadi Pemilih Cerdas ditengah Pandemi. Tiga hal tersebut terletak pada Media penyelenggara, Media massa, dan Media suara (pemilih itu sendiri).
1.Media Massa
Media massa jelas memberikan dampak yang sangat besar khususnya dalam dunia politik di zaman revolusi industri yang memasuki fase 5.0.Â
Media massa dapat menggiring opini publik akan suatu hal, pun baik/buruknya figur seorang politisi. Dalam media massa, media sosial juga menjadi sangat relevan dan pembentukan framing seorang pejabat publik.Â
Media sosial juga terkadang tak sedikit menyuguhkan berita bohong dan ujaran kebencian. Maka dari itu pemilih yang cerdas akan sangat selektif dan berhati-hati ketika mengkonsumsi informasi dari media massa ataupun media sosial.Â
Pemilih cerdas tak akan mudah menelan bulat-but informasi yang diterimanya dan cenderung lebih berhati-hati menggunakan jempol tangannya.
2. Media Penyelenggara
Seperti halnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU) , atau lembaga turunan lain yang relevan dalam konteks penyelenggaraan pemilu.Â
Penyelenggara pemilu yang baik tidak akan bergerak momentuman saja, tetapi setiap saat memastikan bahwa suksesi pilkada itu harus dipersiapkan jauh-jauh hari.Â
Upaya sosialisasi dari penyelenggara pemilu, bukan hanya untuk meningkatkan partisipasi politik masyarakat tetapi juga harus meningkatkan "kualitas pilih" dari masyatakat itu sendiri.Â
Pemilih yang cerdas tentu akan sangat paham bahwa dirinya bukanlah "swing voter" atau suara mengambang yang dapat dengan mudah digiring opininya akan sebuah pilihan yang dia lakukan.