Eits disambung lagi buat apa ada aturan kalau tidak dilanggar, ngapain punya kuasa kalau tidak bisa memuluskan keinginan, semua ini kan bisa diatur sebentar saya hubungi si A dulu, oke acc, kita karyakan bersama dinda, haha. Yah begitulah kira-kira.
Sehingga perilkau elit semacam ini yang tau banyak hal mengendalikan dengan buruk lalu membuat kontruksi sosial melalui media bahwa ia telah bekerja dengan baik, melayani masyarakat, melakukan pembangunan, memberikan bantuan sosial sehingga citra terus dipupuk subur, sesubur kolusi, korupsi dan nepotisme yang dilakukan.Â
Lalu muncul pemikiran tidak apa-apalah si B anaknya si A yang bekerja untuk rakyat dari pada si C atau D bisa saja mereka korupsi dan lain-lain, akhirnya Indonesia adalah lingkaran elit yang setiap masa ada orangnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI