Mohon tunggu...
Orang Bijak Palsu
Orang Bijak Palsu Mohon Tunggu... -

Pemerhati Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tuhan Penipu Terhebat?

11 September 2015   09:15 Diperbarui: 11 September 2015   09:21 975
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pikiran manusia tidak bisa sepenuhnya memahami semua maksud dan kebijaksanaan Allah. Jika niat dan tujuan mencari tahunya baik maka anda pasti diijinkan-Nya bertemu dengan sesuatu yang baik. Begitu pula sebaliknya. So jika yang anda temukan lebih banyak menimbulkan “keributan, pertengkaran dan saling mencaci maki” tentunya ini sulit sekali untuk dikatakan baik.

Dalam menilai dan menyikapi sesuatu seorang penutur kejernihan pernah berkata Bila ada sesuatu yang belum bisa dimengerti, kemungkinan dia jauh diatas kemampuan pikiran untuk bisa mengerti. Atau sebaliknya, terlalu sederhana untuk bisa memuaskan kerumitan pikiran

Menurut al-Jurjani, kata al-kayd berarti menginginkan kemudaratan terjadi pada orang lain secara rahasia. Bagi makhluk, al-kayd merupakan tipudaya yang jahat. Adapun dari Allah SWT, berarti mengatur kebenaran untuk membalas perbuatan makhluk.

Dijelaskan juga oleh al-Asfahani, al-kayd merupakan salah satu bentuk dari ihtiyâl (tipudaya, siasat). Kata itu digunakan untuk menunjuk sesuatu yang tercela atau terpuji, namun lebih banyak digunakan untuk yang tercela. Ini sebagaimana kata al-istidrâj dan al-makr, kadang digunakan untuk yang terpuji.

Tidak boleh juga menyematkan sifat itu secara mutlak kepada Allah SWT kecuali dalam konteks balasan, seperti firman-Nya:

نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ : Mereka telah melupakan Allah sehingga Allah pun melupakan mereka (QS at-Taubah [9]: 67).

Sifat-sifat Allah Ta'ala seluruhnya merupakan sifat sempurna, menunjukkan makna yang paling indah dan sempurna. Allah Ta'ala berfirman,

وَلِلَّهِ الْمَثَلُ الأَعْلَى وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (سورة النحل: 60)

"Dan Allah mempunyai sifat yang Maha Tinggi; dan Dia-lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nahl: 60)

Kebijaksanaan Allah tidak semuanya bisa dimengerti dan dipahami oleh pikiran manusia. Menerima apa yang sudah diijinkan-Nya terjadi adalah cara terbaik bagi manusia yang mengakui kemahaan-Nya.

Makna dari (المثل الأعلى) adalah sifat sempurna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun