Penulisan dalam ilmu tajwid sejak dulu dan sekarang tidak begitu banyak, puncak utama ialah karena pembahasan ilmu itu sendiri yang tidak begitu meluas dan kandungan babnya tidak banyak. Selain dari itu ia lebih tertumpu kepada latihan amali dan jarang sekali didapati ia diajar dalam bentuk kuliah dan perbincangan hukum semata-mata. Kitab yang pertama dalam ilmu tajwid ialah dalam bentuk nazam (syair). Ia telah dihasilkan oleh Abu Mazahim al-Khaqani yang wafat pada tahun 325 hijrah yaitu di akhir kurun yang ke 3 hijrah. Nazam tersebut dianggap yang terawal dalam ilmu tajwid (Anonim1, 2014).
Tajwd () secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (--) dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur'an.
Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmuqira'at alqur'an. Ilmu tajwid adalah pelajaran untuk memperbaiki bacaan alqur'an. Ilmu iajwid itu diajarkan sesudah pandai membaca huruf Arab dan telah dapat membaca alqur'an sekedarnya.
- Hukum Bacaan Qalqalah
Secara lughawi (arti bahasa) qalqalah berarti goyangan atau gerakan. Sedang secara istilahi (terminologis) qalqalah adalah pantulan suara tiba-tiba sehingga terdengar suara memantul atau membalik. Huruf-huruf qalqalah ini ada lima, yaitu qaf ( ), tha' ( ), ba' ( ), jim ( ), dan dal ( ) yang biasa dikumpulkan dalam lafazh . Cara membaca qalqalah ini harus terdengar suara pantulan pada setiap huruf dari lima hurufnya, terutama ketika diwaqafkan (Marzuki, 2012).
Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah shughra dan qalqalah kubra. Kedua macam qalqalah ini akan diuraikan di bawah ini:
Â
- Qalqalah shughra
Shugra berarti kecil. Qalqalah shughra berarti qalqalah kecil, artinya qalqalah yang pantulannya terlihat dengan tidak begitu jelas, karena berada di tengah kata dan segera disambung dengan bacaan sesudahnya. Qalqalah shughra ini terjadi pada huruf-huruf qalqalah yang berharakat sukun/mati yang asli dan berada di tengah kata.
Cara membacanya harus dipantulkan suara huruf-huruf qalqalahnya.Â
- Qalqalah kubra
Kubra berarti besar. Dengan demikian, qalqalah kubra berarti qalqalah besar, artinya qalqalah yang pantulannya terlihat dengan jelas, karena berada di akhir bacaan (diwaqafkan). Qalqalah kubra ini terjadi pada huruf-huruf qalqalah yang berharakat sukun/mati yang tidak asli tetapi karena diwaqafkan. Cara membacanya harus benar-benar dipantulkan suara huruf-huruf qalqalahnya.
BAB III
PENUTUP