Mohon tunggu...
Kasimaldi
Kasimaldi Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Aldi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Makalah Tahsinul Qur'an

7 September 2019   13:36 Diperbarui: 7 September 2019   13:46 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulisan dalam ilmu tajwid sejak dulu dan sekarang tidak begitu banyak, puncak utama ialah karena pembahasan ilmu itu sendiri yang tidak begitu meluas dan kandungan babnya tidak banyak. Selain dari itu ia lebih tertumpu kepada latihan amali dan jarang sekali didapati ia diajar dalam bentuk kuliah dan perbincangan hukum semata-mata. Kitab yang pertama dalam ilmu tajwid ialah dalam bentuk nazam (syair). Ia telah dihasilkan oleh Abu Mazahim al-Khaqani yang wafat pada tahun 325 hijrah yaitu di akhir kurun yang ke 3 hijrah. Nazam tersebut dianggap yang terawal dalam ilmu tajwid (Anonim1, 2014).

Tajwd () secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (--) dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Qur'an.

Sebagian besar ulama mengatakan, bahwa tajwid itu adalah suatu cabang ilmu yang sangat penting untuk dipelajari sebelum mempelajari ilmuqira'at alqur'an. Ilmu tajwid adalah pelajaran untuk memperbaiki bacaan alqur'an. Ilmu iajwid itu diajarkan sesudah pandai membaca huruf Arab dan telah dapat membaca alqur'an sekedarnya.

  • Hukum Bacaan Qalqalah

Secara lughawi (arti bahasa) qalqalah berarti goyangan atau gerakan. Sedang secara istilahi (terminologis) qalqalah adalah pantulan suara tiba-tiba sehingga terdengar suara memantul atau membalik. Huruf-huruf qalqalah ini ada lima, yaitu qaf ( ), tha' ( ), ba' ( ), jim ( ), dan dal ( ) yang biasa dikumpulkan dalam lafazh . Cara membaca qalqalah ini harus terdengar suara pantulan pada setiap huruf dari lima hurufnya, terutama ketika diwaqafkan (Marzuki, 2012).

Qalqalah ada dua macam, yaitu qalqalah shughra dan qalqalah kubra. Kedua macam qalqalah ini akan diuraikan di bawah ini:

 

  • Qalqalah shughra

Shugra berarti kecil. Qalqalah shughra berarti qalqalah kecil, artinya qalqalah yang pantulannya terlihat dengan tidak begitu jelas, karena berada di tengah kata dan segera disambung dengan bacaan sesudahnya. Qalqalah shughra ini terjadi pada huruf-huruf qalqalah yang berharakat sukun/mati yang asli dan berada di tengah kata.

Cara membacanya harus dipantulkan suara huruf-huruf qalqalahnya. 

  • Qalqalah kubra

Kubra berarti besar. Dengan demikian, qalqalah kubra berarti qalqalah besar, artinya qalqalah yang pantulannya terlihat dengan jelas, karena berada di akhir bacaan (diwaqafkan). Qalqalah kubra ini terjadi pada huruf-huruf qalqalah yang berharakat sukun/mati yang tidak asli tetapi karena diwaqafkan. Cara membacanya harus benar-benar dipantulkan suara huruf-huruf qalqalahnya.

BAB III

PENUTUP

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun