Mohon tunggu...
Kartika V.
Kartika V. Mohon Tunggu... Jurnalis -

journalist | creative writer | gadget | animated movies | drama series | not a feminist | Christ follower

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menjelaskan Makna Salib Kristus kepada Orang Beragama Lain

13 April 2017   19:42 Diperbarui: 14 April 2017   05:00 9312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ternyata mati di kayu salib bukan akhir dari teladanNya. Ia bangkit pada hari ketiga, menampakkan diri (Epifani, Red) kepada orang-orang yang berduka hatinya setelah menjadi saksi penyaliban Yesus, membuat orang-orang yang tadinya tidak percaya menjadi percaya, hingga tiba saatnya Yesus diangkat ke surga.

Memaknai Salib dan Penebusan Dosa dalam Hidup Seorang Kristiani

Ketika orang merasa bahagia, kaya raya, kenyang, sukses, tentunya tidak membutuhkan apa-apa lagi di dunia ini, cukup menikmati segala kelimpahan yang ada. Sayangnya kita pun menyadari, hidup seorang manusia tak selamanya berada di atas, tak selalu bahagia, tak selalu bergelimangan harta kekayaan, tak selalu kenyang, dan masih banyak penderitaan lainnya.

Hidup kita pun sama seperti Yesus, kita tidak mengetahui apa kehendak Allah, kita pernah merasakan berada di atas lalu dalam sekejap kemudian kita menderita. Kita mengalami kekeringan iman, merasa Tuhan meninggalkan kita.

Ketika kita mengalami penderitaan yang sangat menyakitkan, apakah lantas boleh kita menyebut Allah jahat membiarkan itu terjadi?

Kehendak Allah bagi iman Kristiani adalah misteri yang tak terbantahkan.

Ketika kita dirundung masalah, menderita dan sakit, inilah wujud salib bagi seorang manusia, dan di situ pula teladan Yesus kita laksanakan dalam kehidupan. Kepasrahan dan keikhlasan adalah jawabannya, sekali pun Allah berkehendak kita mati dalam penderitaan tersebut. Bahkan dengan matinya raga, iman Kristiani menjanjikan kita agar tidak takut dengan kematian, karena seperti Yesus, kita akan dibangkitkan.

Dibangkitkan dalam hal ini memang memiliki banyak makna. Lagi-lagi ini adalah misteri iman. Namun yang pasti, iman Kristiani yakin bahwa Surga adalah ganjaran terbesar bagi kepasrahan dan keikhlasan dalam iman yang telah kita amalkan.

Siapakah kita manusia di dunia ini yang belum pernah mengalami satu saja penderitaan yang dialami Yesus?

Salib Kristus adalah teladan bagi roda kehidupan seorang anak manusia, menyelamatkan kita dari dosa bahkan di saat terburuk ketika kita sedih dan terluka, saat di mana kita ingin menghujat Allah, menyangkal kehendakNya. Salib Kristus adalah teladan ketika kita merasa sedang bahagia dan sukses, agar kita tidak jatuh ke dalam dosa dengan menindas sesama kita yang berkekurangan dan tidak beruntung nasibnya.

Bedakan dengan para penyembah iblis (contoh: kisah raja Herodes) yang tega membunuh atau mengorbankan sesama manusia dengan dalih pengorbanan suci. Manusia beragama, tidak akan menyakiti atau mengorbankan sesamanya demi kepentingan agamanya, karena pada dasarnya tak satupun dari kita yang ingin disakiti maka kita pun tidak boleh menyakiti orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun