Rangkaian kejadian di kehidupan dapat membentuk pengalaman-pengalaman emosional bagi anak. Melalui hal itu, anak akan belajar mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosinya. Core memory bisa memberikan referensi pada anak terkait emosi yang mereka gunakan saat menghadapi situasi.
3. Core memory bisa tersimpan dalam waktu yang lama
Ingatan yang punya pengalaman emosional kuat akan cenderung bertahan lama. Otak akan secara intens memproses kenangan itu hingga mampu teringat sampai anak menjadi dewasa. Umumnya, core memory yang masih terjaga berupa emosi kemarahan atau kesedihan.
Namun, bukan berarti orangtua tidak bisa membentuk core memory yang baik untuk anak. Damar Wijayanti, selaku Co-Founder @goodenoughparents.id & Positive Discipline Parent Educator mengatakan bahwa dengan pengalaman yang positif, orangtua bisa membangun core memory untuk anak.
Kuncinya adalah perbanyak pengalaman positif pada hidup anak karena kumpulan pengalaman ini bisa menjadi kenangan dalam memori, berperan dalam membantu anak memahami siapa dirinya, mendukung kepercayaan diri, hingga kemampuan menyelesaikan masalah.
Berhubung bulan Juni itu momennya anak-anak buat liburan sekolah, Anda bisa nih memanfaatkan waktu ideal ini buat menciptakan core memory untuk anak. Berikut rekomendasi aktivitas seru yang bisa dilakukan bersama anak untuk menciptakan momen-momen yang berharga.
1. Berpetualang di Alam Terbuka
Ajak anak untuk mengeksplorasi keindahan alam lewat aktivitas seperti hiking, berkemah, atau piknik di taman. Nggak hanya sehat dan menyenangkan, kegiatan ini bisa meningkatkan kecakapannya di bidang pengetahuan, emosional, maupun psikomotorik.
Dengan membangun kecintaannya pada alam, anak bisa belajar mengenal lingkungan secara langsung lewat flora, fauna, dan ekosistem yang ada. Kesadaran dan tanggung jawab pada anak pun ikut terbangun dan mereka akan memahami bahwa menjaga alam itu merupakan suatu hal yang penting.
Jalan-jalan di alam juga bisa menjadi aktivitas yang menyehatkan fisik anak. Kegiatan seperti memanjat, melompati batu, dan berjalan di permukaan yang berbeda dapat mengembangkan kemampuan psikomotorik kasar dan koordinasi anak.
2. Menciptakan Momen-Momen Kreatif Lewat Seni
Berikan anak kesempatan untuk mengekspresikan diri lewat aktivitas seni dan kerajinan tangan. Bangun skill kreatif mereka dengan kasih bantuan secara antusias lewat aktivitas melukis, membuat kerajinan tangan dari barang-barang bekas, serta menghadiri workshop seni yang diadakan di lingkungan sekitar. Kegiatan-kegiatan itu akan mampu megembangkan daya imajinasi dan rasa ingin tahu anak.