Mohon tunggu...
Kartika Rahmi
Kartika Rahmi Mohon Tunggu... Tutor - Educational Content Developer

“Jika kalian berbuat baik, sesungguhnya kalian berbuat baik bagi diri kalian sendiri.” (Q.S Al Isra: 07)

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Sayangi Anak dengan Membangun Core Memory yang Berharga Selama Liburan Sekolah

25 Juni 2024   09:13 Diperbarui: 25 Juni 2024   17:11 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-- liburan keluarga. (Freepik.com/happyfamily)

Setiap anak terlahir dengan keunikannya masing-masing. Menciptakan jejak-jejak luka di hati mereka bisa memupus harapan tentang pribadi yang cemerlang. Itu semua berawal dari bagaimana peran lingkungan menciptakan core memory.

Siapa nih dari Anda semua yang pernah nonton salah satu film animasi garapan Pixar berjudul Inside Out?

Film ini mengisahkan tokoh Riley, seorang gadis remaja yang harus merasakan perubahan hidupnya saat pindah ke San Francisco. Film ini berusaha menggali cara kerja pikirannya yang diumpamakan oleh lima emosi, ada emosi bahagia, sedih, marah, takut, dan jijik. Walaupun emosi manusia tidak terbatas pada lima emosi itu saja ya,

Emosi-emosi ini digambarkan seolah-olah memiliki ruangan pusat yang punya tugas penting dalam mengendalikan suasana hati dan pikiran. Dari suasana hati dan pikiran itu, maka terbentuklah perilaku Riley saat berinteraksi dengan orang lain serta menunjukkan cara Riley dalam menghadapi persoalan.

Beberapa adegan menampilkan serangkaian ingatan masa lalu dari si Riley. Kumpulan ingatan itu disebut dengan core memory yang punya nilai emosional dan bisa membentuk kepribadian seorang anak. Dengan core memory, anak bisa belajar untuk mengenal siapa dirinya dan bagaimana perilakunya.

Kepingan-kepingan ingatan yang terbangun pada anak tentunya akan sulit buat diperkirakan. Bukan hanya memori bahagia saja yang terkenang, tetapi juga memori sedih dan ketakutan bisa ikut memasuki perasaannya dengan begitu dalam. 

Memori-memori itu bisa hadir saat anak pertama kali masuk sekolah, belajar sepeda, bermain dengan kawannya serta peristiwa-peristiwa lainnya.

Lalu, seberapa penting core memory itu?

1. Core memory dapat berpengaruh pada kesehatan mental

Selama mengarungi kehidupannya, anak akan membentuk ingatan-ingatan yang dapat menjadi arsip di otak mereka. Ingatan ini yang kemudian akan memengaruhi emosi anak. Apabila ingatan-ingatan buruk yang dominan terbentuk, perasaan anak akan ikut menjadi negatif. Dia bisa merasakan marah, kecewa, sedih hingga dapat membuatnya stres, bahkan berujung pada depresi.

Dari luka yang tergores itu, bisa saja anak memiliki dendam untuk berambisi membenci dan membalas saat memiliki kesempatan. Dalam hal ini, tentunya orangtua menjadi garda terdepan agar anak tidak terlalu lama terjerumus dengan perasaan itu sebab ingatan memiliki peran penting dalam membangun respons anak dalam berpikir dan berperilaku.

2. Core memory dapat mengembangkan emosi anak

Rangkaian kejadian di kehidupan dapat membentuk pengalaman-pengalaman emosional bagi anak. Melalui hal itu, anak akan belajar mengenali, mengekspresikan, dan mengelola emosinya. Core memory bisa memberikan referensi pada anak terkait emosi yang mereka gunakan saat menghadapi situasi.

3. Core memory bisa tersimpan dalam waktu yang lama

Ingatan yang punya pengalaman emosional kuat akan cenderung bertahan lama. Otak akan secara intens memproses kenangan itu hingga mampu teringat sampai anak menjadi dewasa. Umumnya, core memory yang masih terjaga berupa emosi kemarahan atau kesedihan.

Namun, bukan berarti orangtua tidak bisa membentuk core memory yang baik untuk anak. Damar Wijayanti, selaku Co-Founder @goodenoughparents.id & Positive Discipline Parent Educator mengatakan bahwa dengan pengalaman yang positif, orangtua bisa membangun core memory untuk anak.

Kuncinya adalah perbanyak pengalaman positif pada hidup anak karena kumpulan pengalaman ini bisa menjadi kenangan dalam memori, berperan dalam membantu anak memahami siapa dirinya, mendukung kepercayaan diri, hingga kemampuan menyelesaikan masalah.

Berhubung bulan Juni itu momennya anak-anak buat liburan sekolah, Anda bisa nih memanfaatkan waktu ideal ini buat menciptakan core memory untuk anak. Berikut rekomendasi aktivitas seru yang bisa dilakukan bersama anak untuk menciptakan momen-momen yang berharga.

1. Berpetualang di Alam Terbuka

Ajak anak untuk mengeksplorasi keindahan alam lewat aktivitas seperti hiking, berkemah, atau piknik di taman. Nggak hanya sehat dan menyenangkan, kegiatan ini bisa meningkatkan kecakapannya di bidang pengetahuan, emosional, maupun psikomotorik.

Dengan membangun kecintaannya pada alam, anak bisa belajar mengenal lingkungan secara langsung lewat flora, fauna, dan ekosistem yang ada. Kesadaran dan tanggung jawab pada anak pun ikut terbangun dan mereka akan memahami bahwa menjaga alam itu merupakan suatu hal yang penting.

Jalan-jalan di alam juga bisa menjadi aktivitas yang menyehatkan fisik anak. Kegiatan seperti memanjat, melompati batu, dan berjalan di permukaan yang berbeda dapat mengembangkan kemampuan psikomotorik kasar dan koordinasi anak.

2. Menciptakan Momen-Momen Kreatif Lewat Seni

Berikan anak kesempatan untuk mengekspresikan diri lewat aktivitas seni dan kerajinan tangan. Bangun skill kreatif mereka dengan kasih bantuan secara antusias lewat aktivitas melukis, membuat kerajinan tangan dari barang-barang bekas, serta menghadiri workshop seni yang diadakan di lingkungan sekitar. Kegiatan-kegiatan itu akan mampu megembangkan daya imajinasi dan rasa ingin tahu anak.

3. Melakukan Eksperiman Sederhana di Rumah

Anak bisa dilibatkan dalam eksperiman sederhana lewat bahan-bahan yang tersedia di rumah. Selain mengasyikkan, anak bisa memanfaatkan seluruh panca indra yang dimiliki selama melakukan eksperimen. 

Contohnya, saat melakukan ekperimen membuat gunung berapi dari baking soda dan cuka. Anak akan belajar untuk memahami tekstur dari baking soda dan cuka, anak akan belajar mengenai aromanya lewat hidungnya, dan anak juga akan mengamati bunyi yang muncul saat letusan gunung berapi itu terjadi.

Selain eksperimen membuat gunung berapi, Anda juga bisa melakukan eksperimen sains yang lain, seperti menanam pertumbuhan biji yang asalnya dari benih, menciptakan slime dari bahan-bahan yang ada di dapur, dan banyak lagi. Selama melakukan eksperimen,tetap lakukan pengawasan ya.

 4. Ngobrolin hal-hal yang berkesan

Penting bagi Anda, para orangtua, untuk sering mengajak anak berdiskusi tentang momen-momen yang paling berkesan. Cobalah untuk bertukar informasi dengan nyaman agar dapat menggali lebih dalam kesukaan, minat, dan kepribadian anak. Dengan membicarakannya kembali, berbagai pengalaman yang tercipta nggak akan mudah dilupakan begitu saja.

Selain mempererat hubungan antara orangtua dan anak, diskusi ini juga bakal membantu mengawetkan ingatan positif itu. Kenangan yang berkesan akan menjadi core memory yang yang dapat bertahan lama di pikiran dan perasaan anak sehingga mampu memengaruhi perilaku mereka.

Liburan sekolah adalah waktu yang ideal untuk membangun core memory yang akan dikenang anak sepanjang hidupnya. Dengan melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan yang mendidik, kreatif, dan menyenangkan, Anda membantu membentuk pengalaman berharga yang akan menjadi dasar kuat bagi perkembangan emosional, sosial, dan kognitif mereka. Ingatlah untuk selalu menikmati momen-momen ini dan menciptakan lingkungan yang positif dan penuh kasih sayang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun