Mohon tunggu...
MK
MK Mohon Tunggu... Freelancer - Cahaya Bintang

Saat diri dapat katakan CUKUP di saat itu dengan mudah diri ini untuk BERBAGI kepada sesama:)

Selanjutnya

Tutup

Diary

25 Tahun

25 Desember 2024   21:22 Diperbarui: 25 Desember 2024   21:22 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Setelah melewati perjalanan hidup yang penuh dinamika selama 25 tahun sebagai manusia dewasa, sekarang diri ini mengerti tujuan dilahirkan ke dunia adalah untuk melayani.

Ketika sepasang manusia memutuskan untuk menikah di saat itu mulai terpikir harus memberi kehidupan yang terbaik untuk pasangan. Salah satu atau berdua bekerja keras untuk bisa membeli makanan, rumah dan pakaian yang bagus. Berdua berusaha saling memberikan pelayanan yang terbaik dalam hidup berkeluarga sebelum anak dilahirkan.

Ketika lahir anak yang pertama kali berusaha keras memberikan pelayanan yang terbaik adalah Ibu lewat pemberian air susu. Rasa perih bagai disilet silet yang tajam saat mulut anak menghisap air susu, ditahan dengan diam. 

Kelahiran anak semakin meningkatkan kerja pelayanan hidup. Orang tua kemudian berusaha keras membuat makanan, menjadi pengajar dan perawat yang terbaik untuk anak.

Tetapi, bagian tersulit dari perjalanan ini adalah ngertiin manusia yang sulit dimengerti serta tahap kehidupan untuk ditakuti dan menakuti berubah seiring perjalanan waktu.

Semua anak saat kecil pasti takut ke orang tua. Segala perkataan yang dilontarkan mereka didengar dan diikuti anak kecil yang tidak berdaya.

Saat anak yang kecil tumbuh besar menjadi kuat besar lalu, orang tua tumbuh lemah makin tak berdaya hingga kehilangan kekuatan untuk ditakuti. 

Tantangan kehidupan terbesar untuk melayani berawal dari keluarga yang mengajari cara menghargai tumbuhan, hewan dan manusia.

Dalam kehidupan bermasyarakat ada sebutan orang kecil dan orang besar. Orang kecil selalu dianggap bodoh, lemah dan kotor. Sehingga mudah diperdaya oleh orang yang menganggap diri lebih hebat dari si kecil.

Orang kecil biasa mencuri karena perut lapar. Tetapi, orang besar karena serakah ingin memiliki barang dan kehidupan mewah. 

Penjual barang mewah tentu menjual tanpa peduli asal uang si pembeli. Begitu banyak ketidakpedulian terjadi di kehidupan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun