Berita pernikahan ini sudah kuketahui sejak akhir tahun lalu saat Kang Xi Ka mengabari lewat surat elektronik bahwa dia telah dilamar dan menentukan tanggal pernikahan di 15 Mei.
Amplop kartu undangan kubuka dengan hati-hati.
Maret pertengahan, Cahaya setelah 13 tahun di Amerika Serikat pulang ke Indonesia untuk liburan sebulan. Aku menawarkan Cahaya untuk menginap 3 hari 2 malam di rumahku sebelum lanjut ke KotaBaru.
Pesawat yang dinaiki Cahaya mendarat Sabtu pagi jam 04:00 di bandara Soekarno Hatta. Aku pergi sendiri menjemput ke bandara.
"Cahaya! Sini!!" teriakku sambil melambaikan tangan.
Cahaya tumbuh tinggi dan langsing. Kulitnya terlihat makin putih.
Cahaya bergegas cari jalan keluar dari kerumuman untuk menemui aku.
"Bintang!!" serunya lalu berhambur lari untuk memelukku.Â
"Senang sekali bisa bertemu kamu lagi," kataku sambil memeluk erat dirinya dan mengusap air mata bahagia yang menetes.
Sepanjang jalan menuju rumah, kami berdua tidak berhenti mengobrol.Â
"Koko Cahayaaaaa!" teriak Bulan dari dalam rumah ketika mendengar bunyi taksi yang kami tumpangi berhenti.