Wiwi yang lahir hanya beda 2 jam lebih dahulu dariku di rumah bidan, memiliki otak yang luar biasa encer. Tahun lalu dia lulus dengan nilai cum laude dari jurusan komputer sains dan sistim informasi dari The National University of Singapore. Jauh sebelum lulus sudah ditawari pekerjaan oleh berbagai perusahaan teknologi raksasa dunia. Dan, Wiwi setahun sebelum lulus menerima tawaran pekerjaan perusahaan teknologi terbesar di Amerika.Â
"Kata ibu tadi mas Wiwi baru diangkat jadi supervisor bagian riset dan pengembangan produk untuk kawasan Asia Tenggara. Perusahaannya bulan depan mengadakan seminar di Jakarta selama 3 hari dan mas Wiwi akan datang 2 hari sebelum seminar dimulai lalu pulang sehari setelah seminar selesai," kata Bulan dengan mengebu-gebu.Â
"Kalau dia ada waktu, kamu bisa belajar teknologi informasi dengannya," balasku dengan tersenyum.
"Iya!! Aku tidak sabar untuk bertemu mas Wiwi!," serunya dengan girang.
"Bude dan Wiwi nanti menginap di mana?" tanyaku.
"Hotel Grand Hyatt! Keren 'kan!!!," jawab Bulan dengan mengedipkan mata kiri.
Aku tertawa melihat tingkahnya. Sepertinya dia masih ingat cerita aku dengan Aryo.Â
"Nanti kita todong mas Wiwi untuk traktir makan steak di sana," lanjutnya dengan tertawa geli.
Bude sudah membeli tiket pesawat pulang pergi di saat yang sama dengan Wiwi. Nanti bude juga menginap di hotel Grand Hyatt sekamar dengan Wiwi. Tetapi, ibu menawari dia untuk menginap di rumah kami supaya bisa puas melepas rindu.
"Ibu bilang sayang mereka tidak datang di bulan Juli. Kalau seminar pas di Juli waktu hari wisuda mbak, bude bisa ikut hadir," lanjutnya.
Tidak terasa 1,5 bulan lagi aku diwisuda. Kemarin siang di mading kampus aku melihat iklan lowongan pekerjaan sebagai jurnalis di perusahaan media cetak milik Amerika. Tadi sebelum ke kantor Badan Pertanahan Negara untuk ambil sertifikat, aku mampir kantor pos untuk mengirim surat lamaran ke alamat perusahaan itu.Â