Aku dan Kang Xi Ka tertawa melihat tingkah mereka.
"Aku yakin Bintang pasti pusing lihat peta ini," kata Shidd dengan tertawa.
DX yang menyadari kekeliruan dia tidak mengambil peta yang ada versi bahasa Inggris, meminta maaf.
"Maaf, aku tidak tahu kalian kesulitan baca. Semoga di loket karcis tembok besar ada peta versi Inggris,"katanya dengan mimik sedih sehingga membuat kami tertawa geli.
Tadi saat sarapan, DX ada memberi kami masing-masing peta kota Beijing. Karena terburu-buru jadi tidak sempat lihat waktu sarapan.
Selain bis ada alternatif naik kereta. Tapi, setelah menghitung biaya kami putuskan naik bis karena lebih hemat. Bis yang kami naiki sekarang juga bis termurah dari yang lain.Â
DX meminta tolong kenalan yang kerja di tembok besar untuk menyediakan tenda dan kantong tidur untuk kami nanti malam. Lokasi kami kemping nanti juga diatur kenalannya.
"Kita beruntung memilikimu, DX!" seru Shidd setelah DX selesai beri penjelasan seputar kemping nanti.
"Iya, betul! Untung ada kamu," sambung Kang Xi Ka.
Kang Xi Ka saat kelas 6 SD pernah diajak orang tua liburan ke tembok besar. Seingat dia, tidak ada tempat untuk kemping di sekitar sana karena pegunungan di luar tembok tidak bisa didatangi karena tertutup rapat tembok.
-bersambung