Ada yang mengunakan kata chanpon yang entah kenapa memberi gambaran "dicampur / gochamaze ni shita mono" dan "jangan dicampur / chanpon ni suru na!" Maka tanpa perlu pikir panjang kata ini secara alami dipakai sebagai bahasa Jepang.
Asal kata ini adalah kata "campur" di bahasa Indonesia yang berarti dijadikan satu. Okinawa memiliki masakan bernama "Goya Chanpur" yang menggunakan kata asli campur.
2. NARAKU
Kata ini di Jepang dipakai seperti ini, "naraku no tei / lubang neraka tanpa dasar" atau "naraku ni ochiru / masuk neraka" yang memiliki arti -- "neraka" tetapi, di panggung kabuki ada sebutan "naraku no tei" yang berarti -- "lubang di panggung".Â
Ini sebutan trik panggung untuk memunculkan pemain dari bawah ke atas panggung. Teater kabuki adalah teater paling populer di Jepang yang sukses besar di zaman Edo. Kata ini berasal dari bahasa Indonesia yaitu neraka (diucapkan naraku atau neraku, artinya neraka / jikoku).
3. SURUGA
Suruga nama daerah yang sekarang ada di bagian tengah dan timur prefektur Shizuoka. Tak perlu dikatakan, ini adalah rumah dari Ieyasu Tokugawa. Selain itu, daerah ini pada saat itu disebut "Shunshu".Â
Nama daerah Suruga konon berasal dari kata bahasa Indonesia sorga atau surga. Pelafalan kata ini di bahasa Indonesia adalah soruga atau suruga yang memiliki arti "surga". Mengingat bahwa ini adalah tanah subur yang menghadap ke gunung suci gunung Fuji, maka nama daerah ini adalah nama daerah yang tepat.
4. NORUKA SORUKA
Menurut pengertian kita sepertinya itu berarti "noruka, sore tomo yameru ka / mau naik? Atau mau berhenti?" Tetapi, ini adalah bahasa Indonesia. Ini berarti datang dari bahasa Indonesia yaitu neraka, surga (naraku, soruga; jikoku, gokuraku).
Sekarang artinya mau pergi ke surga atau jatuh ke jurang neraka. Di Jepang digunakan sebagai ungkapan -- "noruka soruka no tatakai/ pertarungan neraka dan surga".